MOH.NURIS ZAMAN,SPd
News Update :

Laman

nuriszaman. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut

Direktorat LPK Nasional

Moto GP News

Basketball News

Formula 1 News

Pengalaman Main Saham Pertama

Kamis, 17 Maret 2011


Setelah mempelajari sepintas & mencoba berinvestasi di reksadana saham & campuran, 10 hari kemudian saya tingkatkan pembelajaran investasi saya ke dunia saham. Reksadana bisa memberikan profit karena para fund manager (Manajer Investasi) mengelola dana investasi yang mereka terima lalu membelanjakannya ke dalam portofolio saham, obligasi dll.

Cukup mengesankan manakala saya melihat bagaimana kesempatan return yang cukup besar tercipta di lantai bursa sehari-harinya (senin-jumat, 2 sesi (pagi & siang)). Tentu saja saya jadi terkagum-kagum dengan kepiawaian para chartist dimana mereka menggunakan analisis teknikal yang indah & cukup valid bersumberkan ilmu / teknik berinvestasi yang telah berusia ribuan tahun lamanya guna menghadapai berbagai macam kondisi pasar (bullish, consolidation & bearish).

'You can't always beat the market all the time', adalah aksioma dunia investasi yang pernah saya dengar sewaktu masih menuntut ilmu manajemen keuangan & perbankan di bangku kuliah dulu, dimana perlahan namun pasti kini mulai meresap dihati. Pasar kian global, dimana imbas dari bursa & kondisi ekonomi dunia secara cepat bisa menjalar baik itu dalam hitungan hari, jam, menit bahkan detik.

Pasar saham memiliki sikap (market behaviour). ! Jika ada berita yang tidak berkenan di hati mereka, baik selaku trader maupun investor- segera mereka tindak-lanjuti dengan mengambil sikap negatif, sentimen pasar istilah populernya.

Pasar saham Indonesia yang masih rentan, berfluktuasi, dan memiliki potensi tumbuh besar memberikan gain opportunity yang cukup menjanjikan bagi para trader / investor yang bermain disana, baik retail investor maupun institusi besar.

Proporsi dana asing masih mendominasi peta investor di BEI (Bursa Efek Indonesia), informasi terakhir yang saya terima ada sekitaran 60 hingga 70%. Di satu sisi, fenomena ini bisa membahayakan pertumbuhan IHSG ke depannya. Karena sifat penempatan dana ini dapat sewaktu-waktu beralih /pindah ke tempat / negara lain hanya dalam waktu yang relatif singkat. Dan bila action ini terjadi, dimana kemungkinan bisa dikarenakan oleh gangguan politik & keamanan, tidak adanya insentif berinvestasi yang menarik dari pemerintah Indonesia, ataupun godaan / tawaran investasi yang jauh lebih menarik dari pasar negara lain.

Menyikapi hal ini, sudah semestinyalah institusi-institusi yang terkait baik itu pemerintah maupun swasta segera bahu membahu bekerjasama menciptakan sistem dan suasana yang kondusif guna melahirkan investor-investor lokal sehingga nantinya bursa saham kita tidak cepat goyah manakala ekonomi dunia bergejolak.

Sebagai investor / junior trader baru, tidaklah mudah bagi saya meraih banyak informasi yang relevan yang sangat saya butuhkan untuk bisa memulai terjun langsung berinvestasi meramaikan bursa saham indonesia. Sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. Dimana Kitalah yang sangat dituntut untuk lebih hiperaktif ! ;)

Langkah pertama, saya harus membuka account di perusahaan sekuritas. Sebagai pemula yang sangat awam terhadap lika-liku dunia investasi saham, tentu saja saya masih penuh diliputi kekhawatiran yang mendalam. Memilih perusahaan sekuritas yang kuat, bonafid, bagus, excellent services bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya saya butuh waktu 2-3 minggu untuk membuat list pilihan securities company yang akan saya survey. Walaupun mereka belum ada yang dapat memenuhi kriteria saya, paling tidak sejauh ini yang lolos seleksi : etrading, sarijaya, indo premiere, philips. (kesemuanya bisa melakukan OLT = On Line Trading)

Saya baru berkesempatan main ke galeri etrading di menara kebon sirih & kelapa gading. Sementara untuk sarijaya baru bisa main ke galeri pusat (Plaza Permata, Sudirman) dan Galaxy-Kalimalang berhubung dekat dengan rumah :). Sayang sekali untuk indo premiere & philips yang belum dapat saya sediakan waktu luang untuk survey kesana.

Pilihan buka account pertama saya jatuh pada etrading karena : (1) dapet marketing yang lumayan cocok, (2) branch manager adalah adik kelas saya sewaktu SMA, dan yang ke tiga (3) semoga aja benar terjadi, etrading akan membuka banyak cabang baru, dimana salah satunya bertempat di dekat Hero Bekasi-Kalimalang. Lumayan dekat dari rumah ;)

Setelah membuka account, langkah selanjutnya saya harus belajar Metastock guna mengambil keputusan transaksi harian. (Apakah sebaiknya membeli / menjual saham, kapan dan di harga berapa?) Software ini banyak direkomendasikan oleh para analis. Paling tidak ia berguna untuk memprediksi range harga suatu saham dalam sehari, dimana bisa menunjukkan batas atas (resistance) & batas bawah (support).

Banyak sekali istilah, teori dan teknik analisis yang belum saya pahami dan saya merasa dituntut untuk belajar fast and smart. Step by step saya coba mengajak kawan yang sudah bermain saham untuk belajar bersama, saling sharing dan menganalisa saham-saham tertentu secara bersama. Walaupun aktivitas ini masih dalam tahapan sounding, paling tidak saya yakin semakin bertambah hari, akan semakin mulai terealisir

Pengalaman Main Saham Pertama


Setelah mempelajari sepintas & mencoba berinvestasi di reksadana saham & campuran, 10 hari kemudian saya tingkatkan pembelajaran investasi saya ke dunia saham. Reksadana bisa memberikan profit karena para fund manager (Manajer Investasi) mengelola dana investasi yang mereka terima lalu membelanjakannya ke dalam portofolio saham, obligasi dll.

Cukup mengesankan manakala saya melihat bagaimana kesempatan return yang cukup besar tercipta di lantai bursa sehari-harinya (senin-jumat, 2 sesi (pagi & siang)). Tentu saja saya jadi terkagum-kagum dengan kepiawaian para chartist dimana mereka menggunakan analisis teknikal yang indah & cukup valid bersumberkan ilmu / teknik berinvestasi yang telah berusia ribuan tahun lamanya guna menghadapai berbagai macam kondisi pasar (bullish, consolidation & bearish).

'You can't always beat the market all the time', adalah aksioma dunia investasi yang pernah saya dengar sewaktu masih menuntut ilmu manajemen keuangan & perbankan di bangku kuliah dulu, dimana perlahan namun pasti kini mulai meresap dihati. Pasar kian global, dimana imbas dari bursa & kondisi ekonomi dunia secara cepat bisa menjalar baik itu dalam hitungan hari, jam, menit bahkan detik.

Pasar saham memiliki sikap (market behaviour). ! Jika ada berita yang tidak berkenan di hati mereka, baik selaku trader maupun investor- segera mereka tindak-lanjuti dengan mengambil sikap negatif, sentimen pasar istilah populernya.

Pasar saham Indonesia yang masih rentan, berfluktuasi, dan memiliki potensi tumbuh besar memberikan gain opportunity yang cukup menjanjikan bagi para trader / investor yang bermain disana, baik retail investor maupun institusi besar.

Proporsi dana asing masih mendominasi peta investor di BEI (Bursa Efek Indonesia), informasi terakhir yang saya terima ada sekitaran 60 hingga 70%. Di satu sisi, fenomena ini bisa membahayakan pertumbuhan IHSG ke depannya. Karena sifat penempatan dana ini dapat sewaktu-waktu beralih /pindah ke tempat / negara lain hanya dalam waktu yang relatif singkat. Dan bila action ini terjadi, dimana kemungkinan bisa dikarenakan oleh gangguan politik & keamanan, tidak adanya insentif berinvestasi yang menarik dari pemerintah Indonesia, ataupun godaan / tawaran investasi yang jauh lebih menarik dari pasar negara lain.

Menyikapi hal ini, sudah semestinyalah institusi-institusi yang terkait baik itu pemerintah maupun swasta segera bahu membahu bekerjasama menciptakan sistem dan suasana yang kondusif guna melahirkan investor-investor lokal sehingga nantinya bursa saham kita tidak cepat goyah manakala ekonomi dunia bergejolak.

Sebagai investor / junior trader baru, tidaklah mudah bagi saya meraih banyak informasi yang relevan yang sangat saya butuhkan untuk bisa memulai terjun langsung berinvestasi meramaikan bursa saham indonesia. Sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. Dimana Kitalah yang sangat dituntut untuk lebih hiperaktif ! ;)

Langkah pertama, saya harus membuka account di perusahaan sekuritas. Sebagai pemula yang sangat awam terhadap lika-liku dunia investasi saham, tentu saja saya masih penuh diliputi kekhawatiran yang mendalam. Memilih perusahaan sekuritas yang kuat, bonafid, bagus, excellent services bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya saya butuh waktu 2-3 minggu untuk membuat list pilihan securities company yang akan saya survey. Walaupun mereka belum ada yang dapat memenuhi kriteria saya, paling tidak sejauh ini yang lolos seleksi : etrading, sarijaya, indo premiere, philips. (kesemuanya bisa melakukan OLT = On Line Trading)

Saya baru berkesempatan main ke galeri etrading di menara kebon sirih & kelapa gading. Sementara untuk sarijaya baru bisa main ke galeri pusat (Plaza Permata, Sudirman) dan Galaxy-Kalimalang berhubung dekat dengan rumah :). Sayang sekali untuk indo premiere & philips yang belum dapat saya sediakan waktu luang untuk survey kesana.

Pilihan buka account pertama saya jatuh pada etrading karena : (1) dapet marketing yang lumayan cocok, (2) branch manager adalah adik kelas saya sewaktu SMA, dan yang ke tiga (3) semoga aja benar terjadi, etrading akan membuka banyak cabang baru, dimana salah satunya bertempat di dekat Hero Bekasi-Kalimalang. Lumayan dekat dari rumah ;)

Setelah membuka account, langkah selanjutnya saya harus belajar Metastock guna mengambil keputusan transaksi harian. (Apakah sebaiknya membeli / menjual saham, kapan dan di harga berapa?) Software ini banyak direkomendasikan oleh para analis. Paling tidak ia berguna untuk memprediksi range harga suatu saham dalam sehari, dimana bisa menunjukkan batas atas (resistance) & batas bawah (support).

Banyak sekali istilah, teori dan teknik analisis yang belum saya pahami dan saya merasa dituntut untuk belajar fast and smart. Step by step saya coba mengajak kawan yang sudah bermain saham untuk belajar bersama, saling sharing dan menganalisa saham-saham tertentu secara bersama. Walaupun aktivitas ini masih dalam tahapan sounding, paling tidak saya yakin semakin bertambah hari, akan semakin mulai terealisir

Pengalaman Main Saham Pertama


Setelah mempelajari sepintas & mencoba berinvestasi di reksadana saham & campuran, 10 hari kemudian saya tingkatkan pembelajaran investasi saya ke dunia saham. Reksadana bisa memberikan profit karena para fund manager (Manajer Investasi) mengelola dana investasi yang mereka terima lalu membelanjakannya ke dalam portofolio saham, obligasi dll.

Cukup mengesankan manakala saya melihat bagaimana kesempatan return yang cukup besar tercipta di lantai bursa sehari-harinya (senin-jumat, 2 sesi (pagi & siang)). Tentu saja saya jadi terkagum-kagum dengan kepiawaian para chartist dimana mereka menggunakan analisis teknikal yang indah & cukup valid bersumberkan ilmu / teknik berinvestasi yang telah berusia ribuan tahun lamanya guna menghadapai berbagai macam kondisi pasar (bullish, consolidation & bearish).

'You can't always beat the market all the time', adalah aksioma dunia investasi yang pernah saya dengar sewaktu masih menuntut ilmu manajemen keuangan & perbankan di bangku kuliah dulu, dimana perlahan namun pasti kini mulai meresap dihati. Pasar kian global, dimana imbas dari bursa & kondisi ekonomi dunia secara cepat bisa menjalar baik itu dalam hitungan hari, jam, menit bahkan detik.

Pasar saham memiliki sikap (market behaviour). ! Jika ada berita yang tidak berkenan di hati mereka, baik selaku trader maupun investor- segera mereka tindak-lanjuti dengan mengambil sikap negatif, sentimen pasar istilah populernya.

Pasar saham Indonesia yang masih rentan, berfluktuasi, dan memiliki potensi tumbuh besar memberikan gain opportunity yang cukup menjanjikan bagi para trader / investor yang bermain disana, baik retail investor maupun institusi besar.

Proporsi dana asing masih mendominasi peta investor di BEI (Bursa Efek Indonesia), informasi terakhir yang saya terima ada sekitaran 60 hingga 70%. Di satu sisi, fenomena ini bisa membahayakan pertumbuhan IHSG ke depannya. Karena sifat penempatan dana ini dapat sewaktu-waktu beralih /pindah ke tempat / negara lain hanya dalam waktu yang relatif singkat. Dan bila action ini terjadi, dimana kemungkinan bisa dikarenakan oleh gangguan politik & keamanan, tidak adanya insentif berinvestasi yang menarik dari pemerintah Indonesia, ataupun godaan / tawaran investasi yang jauh lebih menarik dari pasar negara lain.

Menyikapi hal ini, sudah semestinyalah institusi-institusi yang terkait baik itu pemerintah maupun swasta segera bahu membahu bekerjasama menciptakan sistem dan suasana yang kondusif guna melahirkan investor-investor lokal sehingga nantinya bursa saham kita tidak cepat goyah manakala ekonomi dunia bergejolak.

Sebagai investor / junior trader baru, tidaklah mudah bagi saya meraih banyak informasi yang relevan yang sangat saya butuhkan untuk bisa memulai terjun langsung berinvestasi meramaikan bursa saham indonesia. Sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. Dimana Kitalah yang sangat dituntut untuk lebih hiperaktif ! ;)

Langkah pertama, saya harus membuka account di perusahaan sekuritas. Sebagai pemula yang sangat awam terhadap lika-liku dunia investasi saham, tentu saja saya masih penuh diliputi kekhawatiran yang mendalam. Memilih perusahaan sekuritas yang kuat, bonafid, bagus, excellent services bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya saya butuh waktu 2-3 minggu untuk membuat list pilihan securities company yang akan saya survey. Walaupun mereka belum ada yang dapat memenuhi kriteria saya, paling tidak sejauh ini yang lolos seleksi : etrading, sarijaya, indo premiere, philips. (kesemuanya bisa melakukan OLT = On Line Trading)

Saya baru berkesempatan main ke galeri etrading di menara kebon sirih & kelapa gading. Sementara untuk sarijaya baru bisa main ke galeri pusat (Plaza Permata, Sudirman) dan Galaxy-Kalimalang berhubung dekat dengan rumah :). Sayang sekali untuk indo premiere & philips yang belum dapat saya sediakan waktu luang untuk survey kesana.

Pilihan buka account pertama saya jatuh pada etrading karena : (1) dapet marketing yang lumayan cocok, (2) branch manager adalah adik kelas saya sewaktu SMA, dan yang ke tiga (3) semoga aja benar terjadi, etrading akan membuka banyak cabang baru, dimana salah satunya bertempat di dekat Hero Bekasi-Kalimalang. Lumayan dekat dari rumah ;)

Setelah membuka account, langkah selanjutnya saya harus belajar Metastock guna mengambil keputusan transaksi harian. (Apakah sebaiknya membeli / menjual saham, kapan dan di harga berapa?) Software ini banyak direkomendasikan oleh para analis. Paling tidak ia berguna untuk memprediksi range harga suatu saham dalam sehari, dimana bisa menunjukkan batas atas (resistance) & batas bawah (support).

Banyak sekali istilah, teori dan teknik analisis yang belum saya pahami dan saya merasa dituntut untuk belajar fast and smart. Step by step saya coba mengajak kawan yang sudah bermain saham untuk belajar bersama, saling sharing dan menganalisa saham-saham tertentu secara bersama. Walaupun aktivitas ini masih dalam tahapan sounding, paling tidak saya yakin semakin bertambah hari, akan semakin mulai terealisir

Istilah - istilah Dalam Main Saham


Anda bingung bahasa yang digunakan oleh komunitas saham atau kami di Pojok Saham?  Jangan lagi, karena kami di sini akan membantu Anda mengerti bahasa saham dengan Kamus Bahasa Saham ala Pojok Saham.  Di sini akan kami daftarkan secara alfabetis kata-kata yang sering digunakan komunitas saham.  Jika ada yang ingin Anda tambahkan atau tanyakan, isikan di komentar di bawah, nanti akan kami update secara berkala.  Cara mencarinya yang mudah, tekan ctrl+f sekarang, dan ketik kata yang Anda cari.  Cobalah sekarang!

A

Akumulasi, tindakan membeli suatu saham di harga tertentu secara berulang kali, “menumpuk” saham tersebut untuk dijual nanti di harga lebih tinggi.

B

Bapepam, Badan Pengawas Pasar Modal.  Ini polisinya Bursa Efek Indonesia.
Bearish, kondisi bursa saham dengan kecenderungan (trend) turun.  Asal katanya, bear alias beruang digunakan karena saat akan menyerang, berdiri dulu sebelum menerkam ke bawah.  Ini adalah kondisi yang buruk dan dibenci oleh investor saham di Indonesia (karena tidak bisa short).  Lawannya adalah bullish.
Bid, penawaran harga yang diajukan oleh pembeli saham.  Lawannya adalah offer.
Big Caps, big capitalization, saham berkapitalisasi besar, artinya nilai saham ini besar dibandingkan dengan nilai saham lainnya di Bursa Efek Indonesia.
Bluechips, saham unggulan berkapitalisasi besar, memiliki likuiditas tinggi dan penggerak pasar.  Pergerakan harganya biasanya relatif mudah diramalkan.  Ini harus mengisi bagian besar dalam portofolio Anda.  Lawannya adalah penny stock atau saham gorengan.
Break Out, gerakan harga ketika menembus resistance dengan volume cukup besar.
Broker, individu atau sekuritas yang menjadi perantara dalam jual beli saham.
Bullish, kondisi bursa saham dengan kecenderungan (trend) naik.  Asal katanya, bull alias banteng digunakan karena saat akan menyerang, menyeruduk ke depan.  Ini adalah kondisi yang baik dan sangat disukai oleh investor saham di Indonesia.  Lawannya adalah bearish.
Buyback, beli kembali, aksi emiten membeli kembali saham yang beredar di pasar.

C

Capital Gain, keuntungan yang diperoleh dari selisih jual beli dalam perdagangan saham.
Closing Price, harga penutupan pada satu hari bursa (jam 4 sore).
Crossing, transaksi jual beli yang dilakukan oleh anggota bursa yang sama.
Custody, pihak yang menyimpang surat-surat berharga yang diperdagangkan.
Cut Loss, tindakan menjual saham pada posisi merugi.

D

Delisting, penghapusan saham suatu perusahaan dari Bursa Efek Indonesia sehingga tidak dapat diperdagangkan kembali.
Derivatif, instrumen investasi turunan dari saham seperti option atau opsi.
Dilusi, pengurangan proporsi kepemilikan pemegang saham pada suatu emiten.
Disclaimer, pernyataan penolakan bertanggung jawab atas resiko investasi yang mungkin terjadi.
Diversifikasi, cara berinvestasi dengan menempatkan dana pada beragam instrumen investasi untuk meminimalisasi kerugian.
Divestasi, pelepasan atau penjualan saham perusahaan.
Dividen, pembagian laba bersih perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Dual Listing, pencatatan saham pada lebih dari satu bursa contohnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Indosat Tbk. (ISAT), dan PT Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA).

E

Earning Per Share (EPS), laba bersih per saham suatu perusahaan.
Efek, semua surat berharga yang memiliki nilai uang seperti obligasi, saham, dan unit penyertaan reksadana.
Emiten, perusahaan yang menerbitkan saham kepada masyarakat umum melalui mekanisme penawaran perdana atau IPO (Initial Public Offering).

F

Financial Statement, laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala yang menyajikan kondisi perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas.
Floor Trading, lantai bursa tempat berlangsungnya transaksi jual beli saham secara konvensional.  Sekarang lebih banyak digantikan Electronic Trading atau JATS.
Fluktuasi, pergerakan harga saham yang naik turun.
Forced Sell, pemaksaan jual efek saham sebagai solusi gagal bayar.

G

H

Harga Nominal, harga saham yang ditetapkan oleh emiten.
Harga Pasar, harga terakhir yang tercatat di bursa.
Harga Perdana, harga pertama kali suatu efek atau saham ditawarkan kepada publik.
Hedging, lindung nilai dengan cara memasang posisi berlawanan biasanya di pasar derivatif.
Holding Company, perusahaan induk yang memiliki saham di perusahaan lain sehingga bisa mengendalikan manajemen perusahaan tersebut.

I

Indeks, nilai sekelompok saham digabungkan dengan rasio tertentu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks pergerakan harga seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Insider Trading, transaksi berdasarkan bocoran orang dalam seperti komisaris, direksi, dan pemilik saham mayoritas.
IPO (Initial Public Offering), penawaran perdana, pencatatan saham suatu perusahaan terbuka pertama kali di bursa saham dan dapat diperdagangkan oleh publik.

J

JATS (Jakarta Automatic Trading System), sistem perdagangan saham secara otomatis dengan menggunakan komputer di Bursa Efek Indonesia.  Dikenal dengan nama lain Electronic Trading.  Lawannya adalah floor trading.

K

Kapitalisasi Pasar, nilai seluruh saham suatu emiten, dihitung dengan harga saham perusahaan sekarang dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.
Kliring, penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi.

L

Likuiditas, karakteristik suatu saham yang sangat mudah untuk diperjualbelikan.
Listed Company, sama dengan emiten.
Lot, satuan dalam perdagangan saham, yaitu 500 lembar saham.
LQ45, Liquiditas 45, indeks penggerak pasar di Bursa Efek Indonesia yang terbentuk dari 45 saham yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar.  Dievaluasi setiap enam bulan.

M

Manajer Investasi, pihak yang mengelola portofolio dari investor.
Market Maker, pelaku pasar yang bisa mengendalikan pergerakan harga saham tertentu.  Kata lainnya adalah bandar.
Merger, penggabungan perusahaan.

N

O

Odd Lot, perdagangan saham di bawah 500 lembar.
Offer, harga penawaran jual suatu saham oleh penjual.  Lawannya adalah bid.
Open Price, harga pembukaan suatu saham dalam satu hari perdagangan (pukul 9.30 pagi, kecuali ada pre-market).
Option, opsi atau hak untuk membeli atau menjual suatu saham pada harga tertentu dalam jangka waktu yang tertentu juga, termasuk instrumen derivatif.

P

Pojok Saham, situs web tercinta Anda untuk saham.
Portofolio, sekumpulkan surat berharga (saham, obligasi, sertifikat deposito, ORI) yang diperdagangkan di bursa secara regular.
Profit Taking, aksi jual untuk ambil untung oleh investor atau trader atas sahamnya yang harganya sudah naik.  Lawannya adalah cut loss (jual rugi).
Prospektus, informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum.

Q

Quote, harga terakhir yang ditawarkan.

R

Return, imbah hasil investasi.

Right Issue, penawaran umum saham terbatas pada harga tertentu kepada pemilik saham lama.  Menyebabkan dilusi.

S

Saham, surat berharga kepemilikan suatu perusahaan terbuka yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham Bonus, penerbitan saham baru untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada pemilik saham.
Saham Gorengan, atau dikenal dengan penny stock, saham yang diperdagangkan atas dasar rumor.  Gerakan harganya tidak terkendali dan sulit ditebak.  Awas terjebak!
Saham Tidur, saham yang tidak aktif diperdagangkan.  Bisa juga dengan cepat menjadi saham gorengan.
Sekuritas, perusahaan perantara jual beli saham di Bursa Efek Indonesia.  Sama dengan broker.
Short Selling, fasilitas menjual saham tanpa memiliki sahamnya dengan menjual saham investor lain.  Jadi, jual dulu, baru beli kemudian.  Untung didapat jika harga saham jatuh.  Di Indonesia sampai saat ini resminya belum bisa.
Sideways, pergerakan harga saham yang naik atau turun sedikit saja sehingga seolah-olah berjalan di tempat.
Stock Split, pemecahan setiap unit saham sehingga menambah jumlah saham yang beredar.
Strong Uptrend, trend naik yang kuat.
Suspend, penghentian sementara pedagangan suatu saham atau bursa.

T

Trailing Stop, level jual sebagai jagaan ketika harga sudah naik. Ditaruh di support paling baru yang terbentuk. Trailing Stop gerakannya selalu naik, tidak boleh turun.
Trend, kecenderungan pergerakan harga saham atau indeks secara umum.  Ada tiga, yaitu, bullish (naik), bearish (turun), dan sideways (datar).

U

Undervalued, saham yang diperdagangkan harganya di bawah nilai wajar yang ditentukan oleh analis.
Uptrend, trend naik. Kecenderungan harga untuk terus naik.

V

W

Window Dressing, upaya mempercantik kinerja perusahaan dengan menaikkan harga saham, laporan keuangan yang biasanya dilakukan pada akhir tahun atau semester.

X

Y

Z

Ada lagi yang Anda bingung?  Tambahkan di komentar di bawah!

Pasar Modal


Makalah ini membahas tentang proses transaksi yang terjadi di pasar modal.
Proses penjualan saham di stock exchange market (pasar bursa saham atau pasar modal atau bursa efek) umumnya menggunakan sistem lelang (auction) sehingga pasar sekunder ini juga sering disebut dengan pasar leleang (auction market). Disebut dengan pasar lelang karena dilakukan secara terbuka dan harga ditentukan oleh supply (penawaran) dan demand (permintaan) dari anggota bursa,yang meneriakkan ask price(atau offer price atau harga penawaran terendah untuk jual) dan bid price (harga permintaan tertinggi untuk beli). New York Stock Exchange (NYSE), Tokyo Stock Exchange (TSE), Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan sistem lelang, yaitu order pembelian dan penjualan sekuritas ditemukan sampai dicapai harga kesepakatan.

Saat ini pasar sekunder yang terbesar di dunia adalah New York Stock Exchange (NYSE) dan Tokyo Stock Exchange (TSE). NYSE didirikan tahun 1792. American Stock Exchange (AMEX) juga merupakan pasar sekunder lainnya di Amerika Serikat.

Transaksi di bursa dilakukan dengan order standar dalam ukuran round lot, yaitu 100 1embar saharn (di NYSE) atau kelipatannya (di BEI, round lot adalah 500 lembar saharn untuk investor perorangan). Jumiah lembar yang kurang dari 100 (atau 500 lembar untuk BEI) disebut dengan odd lot. _

Investor tidak dapat langsung melakukan transaksi di lantai bursa, tetapi diwakili oleh broker. Investor dapat memilih sendiri jenis dari broker yang diinginkan, seperti misalnya full service broker atau discount broker.
Full service broker menawarkan jasa yang lengkap termasuk sebagai berikut ini :

1. Investment research and advice (Konsultan)
Tidak semua individual investor dapat melakukar. sendiri penelitian yang berkualitas disebabkan oleh keterbatasan dana, waktu dan keahlian. Penelitian sejenis ini dapat disediakan oleh broker yang bonafit dalam bentuk laporan-laporan atau publikasi rutin. Hasil penelitian yang dibutuhkan oleh investor dapat meliputi trend pasar, prospek masa depan suatu perusahaan dan lain sebagainya.

2. Asset management (Pemberi Pinjaman)
Broker dapat berfungsi seperti halnya bank komersial, yaitu mernberikan pinjaman dan mengelo!a dana yang dipercayakan. Untuk maksud seperti ini, investor dapat membuka
rekening di broker yang disebut dengan rekening marjin (margin account).

3. Order execution.
Tanpa melalui jasa broker, membeli dan menjual sekuritas merupakan hal yang tidak mudah. Misalnya, tanpa meialui broker,penjual harus mencari sendiri pembeli yang cocok dengan harga yang ditawarkan. Dengan broker,investor tidak perlu khawatir dengan semua kegiatan pembelian dan penjualan ini.

4. Clearing
Setelah suatu order dieksekusi, sebenarnya masih banyak pekerjaan administrasi yang menunggu sesudahnya. Selain pekerjaan adrninistrasi tersebut cukup panjang, mereka juga harus dilakukan tidak boleh menyimpang dengan semua regulasi dan hokum yang berlaku.

Salah satu Cara Beli Saham Tanpa Uang Tunai Tanpa Deposit Dan Meraih Profit


Apakah Anda Mendapatkan Juga Kesempatan Ini? Pelatihan Bisnis : 4 Hari Bikin Usaha, Langsung Praktek Bikin Usaha. Punya Usaha, Punya Omzet. Hanya Untuk 6 Orang! Dibimbing pribadi jadi pengusaha! Apakah Anda ataukah Orang Lain yang akan mengambil manfaat ini? Lihat dulu infonya , klik dan daftar di PELATIHAN USAHA 2011.
Aha… Jumpa lagi. Pakabar Pemirsa? Tertarik bermain di saham? Pernah bermain di bursa saham? Atau malah sudah menjadi pemain di bidang ini? Ya, ini merupakan salah satu instrumen investasi. Kalau dari apa yang pernah saya pelajari dan saya juga masih terus belajar, so di web blog UniversitasBisnis.com ini, blog tempat belajar wirausaha sukses, ini sharing saja, saya bukan master saham, apalagi kungfu master. Haha.. Jadi jangan langsung terima mentah-mentah apa yang dituliskan di blog ini, karena situasi dan kondisi belumlah tentu sama untuk masing-masing kasus dan kondisi. Seorang investor saham yang terkenal di dunia, orang terkaya di dunia, Warren Buffet sendiri mengajarkan agar tidak mempercayai 100% pendapat para ahli. Nah, apalagi pendapat saya ini, wong saya gak ahli di saham. So, baca buat hiburan saja, ya anggap saja cerita dongeng dari saya. haha..Oke, sebelum cerita lanjut, kita mulai dulu dengan membandingkan apa saja plus minusnya investasi di saham dibandingkan investasi di bidang properti.
Saya kebetulan punya teman yang satu bermain di investasi saham, dan satu lagi bermain di bidang property. Yang investor saham bilang, kalau investasi saham lebih menguntungkan daripada property dan sebaliknya apa yang dikatakan oleh teman saya yang investor property. Nah, kalau bagi saya sendiri, bagaimana? Bagi saya, semua menguntungkan!! Asalkan kita tau cara dapat untungnya :-)
Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan di masing-masing alat investasi ini? Terus apakah memang benar saham itu merupakan suatu investasi? Mari kita cerita… Bermain di kedua bidang ini bisa jadi investor namun bisa jadi pedagang atau pebisnis. Jadi ada berbagai type, tergantung cara bermainnya. Bila orang tersebut berjual beli saham, maka dikategorikan pedagang saham. Bila orang tersebut bermain untuk jangka panjang, bisa dikategorikan investor saham. Terus yang satu lagi? ya, coba dikategorikan sendiri dech.. INi yang saya dapatkan dulu. Mungkin ada yang tidak sependapat? Ya, gak pa pa, gak harus sama kok pendapatnya, wong perbedaan itu wajar, asalkan disampaikan secara sopan..Soalnya ada yang menghina saya lewat email, bilang macam-macam dech.. ha.. Cape dech melayani email berbau “negatif” . Bukan saya tertutup dikritik, tapi sampaikan kritik dengan layak, bukan mengejek ataupun menghina, karena toch saya mensharingkan materi. Mau terima ya syukur, mau gak ya udah, gitu aja. Mau beli video modul, ya saya bersyukur, haha.. mau gak, ya gak masalah..
Nah, apa kelebihan dan kekurangan investasi di bidang saham dibandingkan dengan investasi property? (selain ini, ada juga investasi di emas, forex, dll). Nah, inilah salah satu kelebihan bermain di saham : Pemirsa bisa mendapatkan efek yang namanya split. Ini kelebihan yang tidak akan didapatkan di bidang property. Misal, pemirsa membeli saham sebanyak 100 lot. Setelah berjalan beberapa tahun, harga saham per lembar pun mengalami kenaikan, misalkan saja menjadi 1,5 x lipat dari harga semula. Dan hebatnya lagi saham perusahaan split. Split ini jumlah saham menjadi double dari semula. Jadi awalnya pemirsa memiliki 100 lot, karena split, maka pemirsa mendapatkan jumlah 2x lipat dari semula, karena split, so sekarang memiliki 200 lot jadinya. Wowww.. Ini artinya keuntungan yang pemirsa raih, menjadi berlipat. Sudah untung dari kenaikan harga saham dan untung lagi karena naiknya jumlah saham. Inilah kelebihan bermain di saham dibandingkan dengan property. Bidang property tidak akan mengalami yang namanya split. Kita membeli property 1, ya tetap 1 jumlahnya sampai kapanpun.
Gimana pemirsa? Setelah tau kelebihannya, Tertarik bermain di saham? Ehhhmm.. sekarang kita cerita kekurangannya. Karena ada split, maka ada juga kebalikannya, yaitu jumlah saham tinggal separohnya. Nah loch….. Gimana tuch? Pemirsa memiliki jumlah yang awalnya 100 lot, tau-tau menjadi tinggal hanya 50 lot. Ya, ini merupakan salah satu resiko yang ada di investasi bidang saham ini. Lebih-lebih lagi, harga sahamnya anjlok pula. Sudah anjlok, de spit pula. Wahh.. wahhh.. Bo Huat.. Haha. Kata orang Chinese bilang.. Siap bokek dech.. Ya, inilah resiko yang ada.
Nah, selanjutnya, apa kelebihan investasi property dibandingkan saham?
Bermain di bidang property bisa tanpa Uang (tunai). Makanya ada seminar-seminar, workshop di bidang property ataupun buku mengupas tentang Cara Membeli Property Tanpa Uang, Malah Dapat Uang, Tanpa Utang, Malah dapat Untung dan Dapat Property nya. Ini kelebihan berinvestasi atau bermain di bidang ini, bisa tanpa Uang (bukan berarti gak bayar loch ya, atau bayarnya gak pake uang, emangnya bayarnya pake daun.. Haha..). Tanpa Uang di sini berarti Tanpa Uang Sendiri, Tanpa Uang Tunai. Kalau bermain di bidang saham, di bursa saham, sudah tentu butuh uang tunai, harus buka deposit dulu di perusahaan pialangnya.
Nah, lantas bagaimana dengan judul artikel ini : salah satu cara beli saham tanpa Uang Tunai, tanpa Deposit, malah dapat profit!!
Akan kita sambung di seri ke-2 dari artikel ini. Oke.. Salam Hebat Luar Biasa!!

RTI Tidak Bisa buat main Saham


RTI ga bisa buat maen saham, RTI cuma menyediakan informasi mengenai pergerakan harga dan informasi informasi saham lainnya secara realtime. Untuk memudahkan berikut ini beberapa informasi mengenai cara "main" saham

Bagaimana cara “main” saham

Pada dasarnya, jika Anda ingin melakukan pembelian maupun penjualan saham maka Anda harus berhubungan dengan perusahaan efek atau biasa disebut broker atau perusahaan pialang yang menjadi Anggota Bursa. Perusahaan efek ini memiliki wakilnya di Bursa Efek yang disebut pialang. Pialang tersebutlah yang akan melakukan transaksi atas dasar order/amanat yang Anda berikan baik untuk jual maupun untuk beli. Pialang tersebut dapat juga memberikan anjuran atau berbagai nasihat lainnya sehubungan dengan rencana investasi Anda. Atas jasanya itu maka Anda wajib membayar biaya komisi kepada pialang.

Berapa dana minimal untuk berinvestasi ?
Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dan jumlahnya untuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah yang dijualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut lot. Di Bursa Efek Jakarta, satu lot berarti 500 saham (untuk saham non-perbankan) dan 5000 saham (untuk saham perbankan). Itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat di Bursa. Misalnya harga saham XYZ Rp. 1.000,- maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot saham tersebut menjadi (500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp. 500.000. Sebagai ilustrasi lain,jika saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut (500 dikali Rp. 2.500) sebesar Rp. 1.250.000.

PROSES PENYELESAIAN TRANSAKSI
Proses penyelesaian transaksi antar pialang berlangsung dalam hitungan 3 hari (T+3) sejak terjadinya transaksi (T+0) baik untuk jual maupun beli. Sementara penyelesaian dengan investor, paling cepat dapat dilakukan pada (T+4).
Artinya kalau Anda membeli saham pada hari Senin,maka Anda akan menerima saham pada hari Senin berikutnya, demikian juga untuk proses jual, jika Anda menjual saham pada hari Senin,maka Anda akan menerima uangnya pada hari Senin berikutnya

Berapa biaya jual beli saham ?
Komponen dari biaya jual dan beli saham adalah sbb :
Beli : Nilai pembelian saham + (komisi pialang + PPN 10%)
Jual : Nilai penjualan saham + ( komisi pialang + PPN 10 % ) + pajak penjualan sebesar 0,1 % dari nilai penjualan.

Untuk pembelian dan penjualan saham, Anda harus membayar biaya komisi kepada pialang/broker yang telah melaksanakan pesanan Anda. Besarnya komisi diatur oleh Bursa. Di Bursa Efek Jakarta besarnya biaya komisi tersebut setinggi-tingginya adalah 1% dari nilai transaksi (jual atau beli). Artinya besarnya biaya komisi dapat dinegosiasikan dengan pialang/ broker dimana Anda melakukan jual-beli saham.

Kapan jual beli (transaksi) di BEJ dilakukan?

Transaksi di Bursa dilakukan pada hari-hari kerja yang disebut Hari Bursa, yaitu :
SESI I :
Senin - Kamis : 09.30 - 12.00 WIB
Jumat : 09.30 - 11.30 WIB

SESI II :
Senin - Kamis : 13.30 - 16.00 WIB
Jumat : 14.00 - 16.00 WIB

Bagaimana Menjadi Nasabah Perusahaan Efek (Pembukaan Rekening Nasabah) ?

Sebelum Anda melakukan jual-beli saham, seperti layaknya membuka rekening di bank maka terlebih dahulu Anda harus membuka rekening di satu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan pembukaan rekening tersebut maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas anda tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek seperti Nama, Alamat, Nomor Rekening Bank dan data-data lain. Bersamaan dengan pembukaan rekening ini, Anda menandatangani perjanjian dengan Perusahaan Efek yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Dimana dapat diperoleh informasi tentang saham ?

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa saham merupakan pilihan investasi yang cepat mengalami perubahan dan rentan terhadap berbagai isu yang berkembang. Bagi pemodal tentu saja hal tersebut penting untuk diketahui dan dipantau sehingga pemodal dapat mengambil posisi atas saham yang dipegangnya.
Media informasi yang dapat diakses pemodal antara lain
Media Cetak
1. Harian Bisnis Indonesia
2. Harian Ekonomi Neraca
3. Harian Republika
4. Harian Ekonomi Moneter
5. Harian The Jakarta Post
6. Mingguan Warta Ekonomi
7. Tabloid Kontan
8. Tabloid Kapital
9. Majalah Liquid
10. Majalah Investor
11. Majalah Jurnal Pasar Modal
12. Majalah Uang dan Efek
13. Majalah Pilar

Media Televisi/Stock Channel
1. TV Kabel Channel 950
2. INDOVISION Channel 43

Media Internet
1. Web site BEJ http://www.jsx.co.id
2. Web site Bapepam http://www.bapepam.co.id
3. Web site Indonesia Interactive http://investor.i-2.co.id
4. Web site Indo Exchange http://indoexchange.co.id
5. Web Site Stock Watch http://limas.com
Media Lain
1. RTI, IMQ, Basic Info, Stockwatch, Bloomberg
2. Reuters
3. CNBC


Membaca Trand Harga Saham Menggunakan Moving Average

Rabu, 16 Maret 2011


adro-chart-crossing
Apa indikator yang paling akurat dari analis teknikal?  Yang merupakan dasar sekaligus senjata utama dari trend trader, dan juga dilihat baik oleh swing trader, scalper, contrarian, dan lain-lain.
Kalau Anda menjawab Moving Average (MA), Anda benar.  Moving Average, atau rata-rata bergerak adalah indikator yang paling sederhana, paling tua, dan paling mudah diartikan.
Moving Average memberikan petunjuk mengenai trend dan support resistance yang baik.
Kami harap Anda sudah mengerti cara menggunakan Yahoo Finance, yuk kita buka sekarang.
Ini chart ADRO sampai penulisan artikel ini:

Anda bisa mendapatkan chart yang sama tapi updated dengan mengklik link ini.
Chart tersebut menggunakan candlestick dengan Moving Average 50 hari yaitu yang garis hijau.  Pertanyaan pertama, kemana arah ADRO dengan hanya melihat MA50-nya?
Benar, ke atas.  Berarti trendnya sedang ke atas.  Begitu juga ketika MA tersebut berbelok ke bawah, atau mendatar, semuanya menunjukkan trend pada saat itu, apa bullish (uptrend), sideways (mendatar), ataukah bearish (downtrend).
MA50 juga menjadi patokan dalam jangka menengah Anda bisa berkata dengan pasti apakah saham tersebut sedang Bullish (harga di atas MA50), ataukah sedang Bearish (harga di bawah MA50), atau sedang di trading range (harga zigzag di MA50).
Ada dua peraturan yang baku mengenai cara menggunakan MA, yaitu:
  1. Beli ketika harga telah menembus MA50 ke atas;
  2. Jangan beli ketika harga masih di bawah MA50.  Apapun yang berada di bawah MA50-nya adalah judi.

Cara Menghitung Moving Average

Moving Average dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan pada beberapa hari ke belakang dibagi dengan jumlah harinya.  Jadi MA50 adalah rata-rata bergerak 50 hari, didapat dengan menjumlahkan harga 50 hari ke belakang kemudian dibagi 50.  Sekarang ini sudah ada komputer yang mengerjakan perhitungannya secara otomatis, jadi Anda tidak perlu susah payah.

Beberapa Jangka Waktu Moving Average yang Umum Digunakan

Ada konvensi atau kesepakatan mengenai jangka waktu MA yang sering digunakan di dunia analisa teknikal, yaitu 5, 20, 50, dan 200.
  1. MA5 adalah rerata bergerak satu minggu bursa (lima hari), disebut juga MA jangka pendek, digunakan oleh swing trader.
  2. MA20 adalah rerata bergerak satu bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader.  MA ini juga yang biasanya diambil menjadi garis tengah Bollinger Band.  Digunakan oleh trend trader.
  3. MA50 adalah rerata bergerak tiga bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader.
  4. MA200 adalah rerata bergerak satu tahun bursa, disebut juga MA jangka panjang, digunakan oleh investor.
Kami trend trader, sehingga kami sangat nyaman dengan MA50 dan MA20.

Crossing Moving Average

Ada juga yang dikenal dengan crossing, yaitu perpotongan antara garis MA yang pendek dengan MA yang lebih panjang, contohnya perpotongan garis MA20 dengan MA50 pada chart berikut ini:

Jika MA20 (warna merah) memotong ke bawah MA50 (warna hijau), maka disebut dead cross.  Crossing ini berbahaya karena merupakan tanda entah dia mau sideways, atau malah downtrend.  Jika dead cross ini diikuti harga yang berada di bawah MA50, lebih baik ambil posisi flat (keluar dari saham itu dulu), bahkan sebenarnya jika harga sudah di bawah MA50, apalagi kalau MA50-nya uda nunjuk ke bawah (nggak perlu ada dead cross), ambil “asuransi”, keluar dulu duluan.
Tapi tunggu dulu.
Jika MA20 memotong ke atas MA50, maka kita sebut dengan golden cross.  Jika dead cross bukan merupakan sinyal jual yang baik (lebih kepada jaga agar jangan rugi), golden cross adalah selalu merupakan sinyal beli yang baik.  Jika Anda ingin membeli suatu saham hanya menggunakan satu indikator, pakailah golden cross MA20 dengan MA50, Anda jaga harga jangan sampai menembus MA50, dan harus pada akhirnya MA50 mengarah ke atas, Anda pasti untung! Syaratnya gampang, saham tersebut liquid.
Kami akan membahas sinyal jual dengan indikator lain.  Moving Average adalah sebuah indikator beli.
Beli ketika trend sedang naik.
Jangan beli ketika trend sedang turun.
Sederhana, dan menguntungkan.  Jika ada pertanyaan atau ada yang perlu ditambahkan, silakan isikan komentar.

Apa Bedanya Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA)?

Semua contoh di atas adalah Simple Moving Average yang sederhana, dengan pengerjaan seperti yang kami tuliskan di atas. Ada pertanyaan dari Luke tentang EMA, apa bedanya?
Para chartist tampaknya tidak pernah puas memperbarui dan membuat indikator-indikator baru, apalagi dengan bantuan komputer. Kadang indikator ini lambat, kadang cepat, dan sebagainya. Ini yang dikenal dengan nama “optimization” atau optimasi indikator (pembahasan tingkat lanjut).
Moving Average pada intinya adalah indikator yang sederhana dan “lambat”. Perubahan pada MA tidak akan terjadi tiba-tiba, tapi melalui proses sideways terlebih dahulu. Nah, ada saja yang punya ide untuk “mempercepat” sinyal dari indikator ini sehingga terciptalah indikator kedua yaitu Exponential Moving Average (EMA).
Cara menghitung EMA jauh lebih rumit daripada MA. Lihat rumus MA di atas bisa kami ceritakan tanpa rumus. Tidak begitu dengan EMA. Ini rumusnya:
EMA(current) = ( (Price(current) – EMA(prev) ) x Multiplier) + EMA(prev)
dimana Multiplier = (2 / (Time periods + 1) )
Tujuannya sudah dibilang tadi adalah membuat MA menjadi lebih “responsif”, caranya adalah dengan memberikan bobot yang lebih besar kepada data yang lebih baru, dan makin ke belakang datanya, efeknya makin kecil. Kalau SMA, bobotnya dianggap sama.
Secara teori baik, tapi hasilnya? Kalau menurut kami, kacau. Sinyal-sinyal banyak yang terlalu cepat dan menyalahi aturan MA. Banyak sinyal yang false, dan confidence (kepercayaan) kepada bacaan analisa teknikal malah menurun.  Ini contoh EMA untuk ADRO:

Adakah sinyal? Kami malah bingung…
MA adalah indikator “lambat”. Biarkan saja sesuai kodratnya. Untuk tujuan kita (trend trading), gunakan saja SMA, jangan EMA.

Ujian

Sekarang ujian, tolong Anda jawab, saham ini, berdasarkan MA-nya, apa tindakan Anda, dan mengapa?
 

Football News

 

© Copyright Kumpulan dan Cara Paling Oye 2010 -2011 | Design by NURIS ZAMAN SPd | Published by LPKN Templates | Powered by Blogger.com.