MOH.NURIS ZAMAN,SPd
News Update :

Laman

nuriszaman. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut

Direktorat LPK Nasional

Moto GP News

Basketball News

Formula 1 News

Masih Koreksi, Pilih Saham Berdividen

Selasa, 24 Mei 2011

INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Selasa (24/5) diperkirakan akan melanjutkan koreksi. Namun, investor masih bisa cermati saham yang akan membagikan dividen.
Pengamat pasar modal Cece Ridwanullah mengatakan, setelah menembus level tertinggi baru di 3.872, IHSG masuk ke area jenuh jual (overbought), sehingga memicu aksi ambil untung pada perdagangan kemarin. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut hari ini, mengingat adanya net sell asing lebih dari biasanya, yakni di atas 300 miliar per hari, “Aksi jual asing yang mencapai 650 miliar dan IHSG anjlok lebih 2 % memenuhi syarat bearish,” katanya kepada INILAH.COM.
Downgrading rating utang Yunani oleh Fitch serta penurunan harga komoditas terutama harga minyak dunia dan overbought DJIA stelah menembus level 12.500 , menjadi alasan yang kuat bagi pelaku pasar untuk melakukan realisasi keuntungan.
Sementara sentimen di Asia juga diperburuk kemungkinan pengetatan likuiditas di China, seiring dengan melambatnya kegiatan manufakturing China, yang akan menurunkan permintaan akan komoditas.
Kendati demikian, Cece melihat peluang penguatan IHSG masih ada, terutama jika harga minyak mentah kembali rebound, dan diikuti komoditas energi lain khususnya gas dan batubara. Peluang rebound juga masih tergantung performa bursa global terutama dari Wallstreet.
Satu-satunya katalis dalam negeri yang bisa memicu kenaikan IHSG adalah data laju inflasi Mei, yang diharapkan masih terjadi deflasi. Hal ini karena tidak ada lonjakan harga berarti sepanjang bulan ini, disamping inflasi juga terjaga stabil akibat penguatan rupiah.
Di tengah situasi ini, Cece merekomendasikan investor untuk buy on weakness pada saham-saham yang membagikan deviden. Meskipun di tengah sentimen negatif dari luar negeri, kinerja emiten domestik masih relatif kuat, sehingga untuk jangka pendek lebih baik antisipasi beli saham yang akan bagi dividen.
Beberapa saham pilihan adalah Bank Mandiri (BMRI) dan Astra International (ASII). BMRI menarik dengan dividen yield 2%, “Buy on weakness di bawah level Rp7.000,”katanya.
Sedangkan saham otomotif Astra menjadi pilihan karena emiten ini akan membagikan dividen yang juga lumayan besar yieldnya, “buy on weakness di level Rp58.000,” tutupnya.
Pada perdagangan Senin (23/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 94,5 poin(2,44%) ke level 3.778, 45. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,702 miliar lembar saham, senilai Rp 5,601 triliun dan frekuensi 130.902 kali.
Sebanyak 30 saham naik, 254 saham turun, dan 44 saham stagnan. Koreksi bursa diwarnai aksi jual asing, yang mencatat nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp675 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,897 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,222 triliun. [mdr]

Kompetisi Investasi – OSK Investment Challange

Itu adalah sebagian email yang saya terima dari member.  Saya sering mendapat email yang berbunyi seperti di atas. Saya menyadari bahwa sesungguhnya banyak sekali anggota masyarakat yang ingin ikut serta menikmati keuntungan dari bermain saham. Namun, perlu saya garis-bawahi bahwa  seperti halnya satu keping mata uang, selalu ada sisi sebaliknya. Selain potensi keuntungan, potensi kerugian juga menghantui.
Sesungguhnya, investasi terbesar dalam melakukan investasi saham adalah belajar, belajar dan belajar. Jangan pernah berpikir bahwa cukup dengan modal yang anda miliki dan membeli saham saja maka uang anda akan bertambah. Seperti halnya investasi lainnya, investasi dalam  pasar modal membutuhkan waktu belajar dan ketekunan serta disiplin yang tinggi.
Selain itu cara yang paling mudah dalam belajar saham adalah dengan melakukan simulasi. Artinya, anda dapat mengikuti proses jual beli saham dengan menggunakan uang-uangan, mirip dalam permainan monopoli. Bagi anda yang berminat untuk belajar, bisa menggunakan fasilitas virtual trading yang disediakan oleh BEI. Gratis.
Bagi anda yang masih mahasiswa, pada beberapa hari mendatang, OSK-Nusadana Indonesia, salah satu broker saham di Indonesia, sedang mengadakan “investment challange”, alias pertandingan.
OSK-Nusadana adalah salah satu broker yang sudah menyediakan online trading di Indonesia. OSK Group merupakan salah satu perusahaan investasi yang sudah berusia lebih dari 40 tahun, beroperasi di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, Shanghai, Kamboja dan Indonesia. Di Indonesia, OSK mendirikan PT Nusadana Indonesia sebagai anak perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Pertandingan ini dibuka untuk pada mahasiswa (usia 18-25 th), khusus untuk warga negara Indonesia. Dalam kesempatan ini, selain anda bisa melatih skill dan belajar berinvestasi dengan melakukan simulasi, juga berpeluang memperoleh hadiah. Kompetisi ini akan diadakan pada tanggal 12 April 2011 sampai 20 Mei  2011.
Setiap peserta akan diberi Rp. 300 juta sebagai modal awal untuk dikelola dan dikembangkan sesuai kemampuan dan keahlian. Di sini, anda bisa melatih kemampuan dan mencoba berbagai teori yang sudah pernah anda pelajari sebelumnya. Anda bisa membandingkan hasil trading anda dengan perserta lainnya, sehingga anda dapat mengukur sejauh mana kemampuan yang sudah anda pelajari.
Pertandingan akan dilakukan secara online menggunakan running trade price yang berjalan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini akan membuat anda seolah-olah melakukan trading sesungguhnya, namun dengan uang yang virtual. Pemenang akan ditentukan berdasarkan pada nilai portfoliio pada akhir kompetisi.
Kompetisi ini dibagi ke dalam dua kategori, perorangan dan grup. Hadiahnya sungguh menggiurkan karena berupa uang tunai yang bisa langsung digunakan dalam investasi sungguhan. Untuk kategori perorangan, hadiah utamanya adalah Rp. 50 juta, sedangkan untuk kategori grup, hadiah utamanya adalah Rp. 90 juta.
Untuk kompetisi grup, setiap grup harus terdiri dari 5 peserta.  Caranya cukup unik. Setiap peserta harus mengundang 4 peserta lainnya melalui email. Setiap peserta dapat menjadi anggota dari berbagai grup, maksimal 10 grup. Jadi, seorang peserta dapat menjadi pemenang kategori perorangan dan juga kategori grup.
Selain itu, setiap minggu akan dibagikan hadiah berupa laptop untuk 4 pemenang yang memperoleh keuntungan tertinggi mingguan.  Tidak tanggung-tanggung, hadiah mingguannya berupa laptop HP Mini 110-3014TU dari Hewlett Packard, sebagai sponsor utama kompetisi ini.
Untuk ikut dalam kompetisi ini tidak dikenakan biaya apapun. Jadi, tunggu apa lagi, silakan langsung mendaftar di http://www.oskic.co.id
Segala pertanyaan juga bisa dilihat dan ditanyakan ke website tersebut.
Related posts:
  1. Data saham melalui Yahoo Messenger dan Google Talk
  2. Real Meta : Realtime stock price updater for Metastock
  3. Cara mengupdate data harga Bursa Efek Indonesia ke Metastock
  4. Data saham Bursa Efek Indonesia untuk MetaTrader4
  5. Widget saham untuk website

Money Management

Minggu, 17 April 2011

Saya akan coba menjelaskannya, memang benar kata-kata yang anda dengar, sukses yang konsisten dari trading baru bisa didapat setelah kita mengerti money management. Karena trading forex adalah bisnis yang beresiko tinggi, apabila tidak diatur dengan benar. Beberapa prinsip dasar dikembangkan oleh trader forex untuk membantu mereka memanage modal agar tetap tejaga dan berkembang.
1. Gunakan Stop order / Stoploss
Cara untuk memulai money management adalah menggunakan stop order. atau yang lebih dikenal dengan stop loss. Ini adalah cara yang baik untuk meletakkan batasan dari berapa banyak uang yang bisa anda resikokan untuk mengetahui apakah sebuah trade berjalan sesuai rencana anda atau tidak.

Seringkali seorang investor tidak berani melepaskan investasi yang sedang dalam loss, baik karena terikat secara emosional terhadap investasi tersebut, atau karena mereka pikir bahwa tidak lama lagi market akan berjalan ke arah yang mereka inginkan. Dalam dunia forex trading yang beroperasi dalam kecepatan tinggi, ini bukanlah senantiasa tindakan yang terbaik. Umumnya lebih baik menerima loss tersebut sebagai bagian dari resiko trading dan melanjutkan ke trade berikutnya.
2. Metode Hedging

Ada metode lain untuk membatasi kerugian, diantaranya adalah hedging, yang melibatkan jual dan beli sekaligus dua instrumen yang berbeda sehingga menganulir posisi anda dengan asumsi bahwa keduanya akan bergerak pada arah yang sama.

Aturan dari trader yang sering dikatakan adalah cut your losses short, dan let your profits run, artinya batasi kerugian anda, dan biarkan keuntungan anda tidak terbatas.

Money management menjadi sangat penting karena inilah yang dapat membuat account anda berkembang, juga sangat erat kaitannya dengan psikologi trading, karena ukuran posisilah yang menentukan kaitan emosional anda dengan sebuah trade.

Kesalahan paling umum yang dilakukan orang mengenai money management adalah Tidak Menggunakannya.
Saya telah menghabiskan puluhan ribu dollar sebelum akhirnya mengerti pentingnya money management, anda tidak harus melewati pengalaman serupa, pelajari sebanyak mungkin tentang money management dan lakukanlah demo sebelum anda menaruh serupiah pun dalam trading account anda. Trading bukanlah judi, jangan kehilangan uang anda.

7 Alasan Forex

Inilah 7 alasan mengapa anda perlu mempertimbangkan forex sebagai alternatif dalam berinvestasi.
  1. Round the clock trading (Selalu ada pasar yang siap melayani transaksi anda)
  2. Administrasi Keuangan Terbaik
  3. Tingkat Likuiditas Tinggi
  4. Good Leverage / Bebas menentukan tingkat resiko.
  5. Transaksi 2 arah / Two Ways Oportunity / Buy Profit Sell Profit
  6. Tanpa Batasan Modal Awal
  7. Dimana Saja Transaksi Dapat Dilakukan.

Pengalaman Main Saham Pertama

Kamis, 17 Maret 2011


Setelah mempelajari sepintas & mencoba berinvestasi di reksadana saham & campuran, 10 hari kemudian saya tingkatkan pembelajaran investasi saya ke dunia saham. Reksadana bisa memberikan profit karena para fund manager (Manajer Investasi) mengelola dana investasi yang mereka terima lalu membelanjakannya ke dalam portofolio saham, obligasi dll.

Cukup mengesankan manakala saya melihat bagaimana kesempatan return yang cukup besar tercipta di lantai bursa sehari-harinya (senin-jumat, 2 sesi (pagi & siang)). Tentu saja saya jadi terkagum-kagum dengan kepiawaian para chartist dimana mereka menggunakan analisis teknikal yang indah & cukup valid bersumberkan ilmu / teknik berinvestasi yang telah berusia ribuan tahun lamanya guna menghadapai berbagai macam kondisi pasar (bullish, consolidation & bearish).

'You can't always beat the market all the time', adalah aksioma dunia investasi yang pernah saya dengar sewaktu masih menuntut ilmu manajemen keuangan & perbankan di bangku kuliah dulu, dimana perlahan namun pasti kini mulai meresap dihati. Pasar kian global, dimana imbas dari bursa & kondisi ekonomi dunia secara cepat bisa menjalar baik itu dalam hitungan hari, jam, menit bahkan detik.

Pasar saham memiliki sikap (market behaviour). ! Jika ada berita yang tidak berkenan di hati mereka, baik selaku trader maupun investor- segera mereka tindak-lanjuti dengan mengambil sikap negatif, sentimen pasar istilah populernya.

Pasar saham Indonesia yang masih rentan, berfluktuasi, dan memiliki potensi tumbuh besar memberikan gain opportunity yang cukup menjanjikan bagi para trader / investor yang bermain disana, baik retail investor maupun institusi besar.

Proporsi dana asing masih mendominasi peta investor di BEI (Bursa Efek Indonesia), informasi terakhir yang saya terima ada sekitaran 60 hingga 70%. Di satu sisi, fenomena ini bisa membahayakan pertumbuhan IHSG ke depannya. Karena sifat penempatan dana ini dapat sewaktu-waktu beralih /pindah ke tempat / negara lain hanya dalam waktu yang relatif singkat. Dan bila action ini terjadi, dimana kemungkinan bisa dikarenakan oleh gangguan politik & keamanan, tidak adanya insentif berinvestasi yang menarik dari pemerintah Indonesia, ataupun godaan / tawaran investasi yang jauh lebih menarik dari pasar negara lain.

Menyikapi hal ini, sudah semestinyalah institusi-institusi yang terkait baik itu pemerintah maupun swasta segera bahu membahu bekerjasama menciptakan sistem dan suasana yang kondusif guna melahirkan investor-investor lokal sehingga nantinya bursa saham kita tidak cepat goyah manakala ekonomi dunia bergejolak.

Sebagai investor / junior trader baru, tidaklah mudah bagi saya meraih banyak informasi yang relevan yang sangat saya butuhkan untuk bisa memulai terjun langsung berinvestasi meramaikan bursa saham indonesia. Sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. Dimana Kitalah yang sangat dituntut untuk lebih hiperaktif ! ;)

Langkah pertama, saya harus membuka account di perusahaan sekuritas. Sebagai pemula yang sangat awam terhadap lika-liku dunia investasi saham, tentu saja saya masih penuh diliputi kekhawatiran yang mendalam. Memilih perusahaan sekuritas yang kuat, bonafid, bagus, excellent services bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya saya butuh waktu 2-3 minggu untuk membuat list pilihan securities company yang akan saya survey. Walaupun mereka belum ada yang dapat memenuhi kriteria saya, paling tidak sejauh ini yang lolos seleksi : etrading, sarijaya, indo premiere, philips. (kesemuanya bisa melakukan OLT = On Line Trading)

Saya baru berkesempatan main ke galeri etrading di menara kebon sirih & kelapa gading. Sementara untuk sarijaya baru bisa main ke galeri pusat (Plaza Permata, Sudirman) dan Galaxy-Kalimalang berhubung dekat dengan rumah :). Sayang sekali untuk indo premiere & philips yang belum dapat saya sediakan waktu luang untuk survey kesana.

Pilihan buka account pertama saya jatuh pada etrading karena : (1) dapet marketing yang lumayan cocok, (2) branch manager adalah adik kelas saya sewaktu SMA, dan yang ke tiga (3) semoga aja benar terjadi, etrading akan membuka banyak cabang baru, dimana salah satunya bertempat di dekat Hero Bekasi-Kalimalang. Lumayan dekat dari rumah ;)

Setelah membuka account, langkah selanjutnya saya harus belajar Metastock guna mengambil keputusan transaksi harian. (Apakah sebaiknya membeli / menjual saham, kapan dan di harga berapa?) Software ini banyak direkomendasikan oleh para analis. Paling tidak ia berguna untuk memprediksi range harga suatu saham dalam sehari, dimana bisa menunjukkan batas atas (resistance) & batas bawah (support).

Banyak sekali istilah, teori dan teknik analisis yang belum saya pahami dan saya merasa dituntut untuk belajar fast and smart. Step by step saya coba mengajak kawan yang sudah bermain saham untuk belajar bersama, saling sharing dan menganalisa saham-saham tertentu secara bersama. Walaupun aktivitas ini masih dalam tahapan sounding, paling tidak saya yakin semakin bertambah hari, akan semakin mulai terealisir

Pengalaman Main Saham Pertama


Setelah mempelajari sepintas & mencoba berinvestasi di reksadana saham & campuran, 10 hari kemudian saya tingkatkan pembelajaran investasi saya ke dunia saham. Reksadana bisa memberikan profit karena para fund manager (Manajer Investasi) mengelola dana investasi yang mereka terima lalu membelanjakannya ke dalam portofolio saham, obligasi dll.

Cukup mengesankan manakala saya melihat bagaimana kesempatan return yang cukup besar tercipta di lantai bursa sehari-harinya (senin-jumat, 2 sesi (pagi & siang)). Tentu saja saya jadi terkagum-kagum dengan kepiawaian para chartist dimana mereka menggunakan analisis teknikal yang indah & cukup valid bersumberkan ilmu / teknik berinvestasi yang telah berusia ribuan tahun lamanya guna menghadapai berbagai macam kondisi pasar (bullish, consolidation & bearish).

'You can't always beat the market all the time', adalah aksioma dunia investasi yang pernah saya dengar sewaktu masih menuntut ilmu manajemen keuangan & perbankan di bangku kuliah dulu, dimana perlahan namun pasti kini mulai meresap dihati. Pasar kian global, dimana imbas dari bursa & kondisi ekonomi dunia secara cepat bisa menjalar baik itu dalam hitungan hari, jam, menit bahkan detik.

Pasar saham memiliki sikap (market behaviour). ! Jika ada berita yang tidak berkenan di hati mereka, baik selaku trader maupun investor- segera mereka tindak-lanjuti dengan mengambil sikap negatif, sentimen pasar istilah populernya.

Pasar saham Indonesia yang masih rentan, berfluktuasi, dan memiliki potensi tumbuh besar memberikan gain opportunity yang cukup menjanjikan bagi para trader / investor yang bermain disana, baik retail investor maupun institusi besar.

Proporsi dana asing masih mendominasi peta investor di BEI (Bursa Efek Indonesia), informasi terakhir yang saya terima ada sekitaran 60 hingga 70%. Di satu sisi, fenomena ini bisa membahayakan pertumbuhan IHSG ke depannya. Karena sifat penempatan dana ini dapat sewaktu-waktu beralih /pindah ke tempat / negara lain hanya dalam waktu yang relatif singkat. Dan bila action ini terjadi, dimana kemungkinan bisa dikarenakan oleh gangguan politik & keamanan, tidak adanya insentif berinvestasi yang menarik dari pemerintah Indonesia, ataupun godaan / tawaran investasi yang jauh lebih menarik dari pasar negara lain.

Menyikapi hal ini, sudah semestinyalah institusi-institusi yang terkait baik itu pemerintah maupun swasta segera bahu membahu bekerjasama menciptakan sistem dan suasana yang kondusif guna melahirkan investor-investor lokal sehingga nantinya bursa saham kita tidak cepat goyah manakala ekonomi dunia bergejolak.

Sebagai investor / junior trader baru, tidaklah mudah bagi saya meraih banyak informasi yang relevan yang sangat saya butuhkan untuk bisa memulai terjun langsung berinvestasi meramaikan bursa saham indonesia. Sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. Dimana Kitalah yang sangat dituntut untuk lebih hiperaktif ! ;)

Langkah pertama, saya harus membuka account di perusahaan sekuritas. Sebagai pemula yang sangat awam terhadap lika-liku dunia investasi saham, tentu saja saya masih penuh diliputi kekhawatiran yang mendalam. Memilih perusahaan sekuritas yang kuat, bonafid, bagus, excellent services bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya saya butuh waktu 2-3 minggu untuk membuat list pilihan securities company yang akan saya survey. Walaupun mereka belum ada yang dapat memenuhi kriteria saya, paling tidak sejauh ini yang lolos seleksi : etrading, sarijaya, indo premiere, philips. (kesemuanya bisa melakukan OLT = On Line Trading)

Saya baru berkesempatan main ke galeri etrading di menara kebon sirih & kelapa gading. Sementara untuk sarijaya baru bisa main ke galeri pusat (Plaza Permata, Sudirman) dan Galaxy-Kalimalang berhubung dekat dengan rumah :). Sayang sekali untuk indo premiere & philips yang belum dapat saya sediakan waktu luang untuk survey kesana.

Pilihan buka account pertama saya jatuh pada etrading karena : (1) dapet marketing yang lumayan cocok, (2) branch manager adalah adik kelas saya sewaktu SMA, dan yang ke tiga (3) semoga aja benar terjadi, etrading akan membuka banyak cabang baru, dimana salah satunya bertempat di dekat Hero Bekasi-Kalimalang. Lumayan dekat dari rumah ;)

Setelah membuka account, langkah selanjutnya saya harus belajar Metastock guna mengambil keputusan transaksi harian. (Apakah sebaiknya membeli / menjual saham, kapan dan di harga berapa?) Software ini banyak direkomendasikan oleh para analis. Paling tidak ia berguna untuk memprediksi range harga suatu saham dalam sehari, dimana bisa menunjukkan batas atas (resistance) & batas bawah (support).

Banyak sekali istilah, teori dan teknik analisis yang belum saya pahami dan saya merasa dituntut untuk belajar fast and smart. Step by step saya coba mengajak kawan yang sudah bermain saham untuk belajar bersama, saling sharing dan menganalisa saham-saham tertentu secara bersama. Walaupun aktivitas ini masih dalam tahapan sounding, paling tidak saya yakin semakin bertambah hari, akan semakin mulai terealisir

Pengalaman Main Saham Pertama


Setelah mempelajari sepintas & mencoba berinvestasi di reksadana saham & campuran, 10 hari kemudian saya tingkatkan pembelajaran investasi saya ke dunia saham. Reksadana bisa memberikan profit karena para fund manager (Manajer Investasi) mengelola dana investasi yang mereka terima lalu membelanjakannya ke dalam portofolio saham, obligasi dll.

Cukup mengesankan manakala saya melihat bagaimana kesempatan return yang cukup besar tercipta di lantai bursa sehari-harinya (senin-jumat, 2 sesi (pagi & siang)). Tentu saja saya jadi terkagum-kagum dengan kepiawaian para chartist dimana mereka menggunakan analisis teknikal yang indah & cukup valid bersumberkan ilmu / teknik berinvestasi yang telah berusia ribuan tahun lamanya guna menghadapai berbagai macam kondisi pasar (bullish, consolidation & bearish).

'You can't always beat the market all the time', adalah aksioma dunia investasi yang pernah saya dengar sewaktu masih menuntut ilmu manajemen keuangan & perbankan di bangku kuliah dulu, dimana perlahan namun pasti kini mulai meresap dihati. Pasar kian global, dimana imbas dari bursa & kondisi ekonomi dunia secara cepat bisa menjalar baik itu dalam hitungan hari, jam, menit bahkan detik.

Pasar saham memiliki sikap (market behaviour). ! Jika ada berita yang tidak berkenan di hati mereka, baik selaku trader maupun investor- segera mereka tindak-lanjuti dengan mengambil sikap negatif, sentimen pasar istilah populernya.

Pasar saham Indonesia yang masih rentan, berfluktuasi, dan memiliki potensi tumbuh besar memberikan gain opportunity yang cukup menjanjikan bagi para trader / investor yang bermain disana, baik retail investor maupun institusi besar.

Proporsi dana asing masih mendominasi peta investor di BEI (Bursa Efek Indonesia), informasi terakhir yang saya terima ada sekitaran 60 hingga 70%. Di satu sisi, fenomena ini bisa membahayakan pertumbuhan IHSG ke depannya. Karena sifat penempatan dana ini dapat sewaktu-waktu beralih /pindah ke tempat / negara lain hanya dalam waktu yang relatif singkat. Dan bila action ini terjadi, dimana kemungkinan bisa dikarenakan oleh gangguan politik & keamanan, tidak adanya insentif berinvestasi yang menarik dari pemerintah Indonesia, ataupun godaan / tawaran investasi yang jauh lebih menarik dari pasar negara lain.

Menyikapi hal ini, sudah semestinyalah institusi-institusi yang terkait baik itu pemerintah maupun swasta segera bahu membahu bekerjasama menciptakan sistem dan suasana yang kondusif guna melahirkan investor-investor lokal sehingga nantinya bursa saham kita tidak cepat goyah manakala ekonomi dunia bergejolak.

Sebagai investor / junior trader baru, tidaklah mudah bagi saya meraih banyak informasi yang relevan yang sangat saya butuhkan untuk bisa memulai terjun langsung berinvestasi meramaikan bursa saham indonesia. Sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. Dimana Kitalah yang sangat dituntut untuk lebih hiperaktif ! ;)

Langkah pertama, saya harus membuka account di perusahaan sekuritas. Sebagai pemula yang sangat awam terhadap lika-liku dunia investasi saham, tentu saja saya masih penuh diliputi kekhawatiran yang mendalam. Memilih perusahaan sekuritas yang kuat, bonafid, bagus, excellent services bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya saya butuh waktu 2-3 minggu untuk membuat list pilihan securities company yang akan saya survey. Walaupun mereka belum ada yang dapat memenuhi kriteria saya, paling tidak sejauh ini yang lolos seleksi : etrading, sarijaya, indo premiere, philips. (kesemuanya bisa melakukan OLT = On Line Trading)

Saya baru berkesempatan main ke galeri etrading di menara kebon sirih & kelapa gading. Sementara untuk sarijaya baru bisa main ke galeri pusat (Plaza Permata, Sudirman) dan Galaxy-Kalimalang berhubung dekat dengan rumah :). Sayang sekali untuk indo premiere & philips yang belum dapat saya sediakan waktu luang untuk survey kesana.

Pilihan buka account pertama saya jatuh pada etrading karena : (1) dapet marketing yang lumayan cocok, (2) branch manager adalah adik kelas saya sewaktu SMA, dan yang ke tiga (3) semoga aja benar terjadi, etrading akan membuka banyak cabang baru, dimana salah satunya bertempat di dekat Hero Bekasi-Kalimalang. Lumayan dekat dari rumah ;)

Setelah membuka account, langkah selanjutnya saya harus belajar Metastock guna mengambil keputusan transaksi harian. (Apakah sebaiknya membeli / menjual saham, kapan dan di harga berapa?) Software ini banyak direkomendasikan oleh para analis. Paling tidak ia berguna untuk memprediksi range harga suatu saham dalam sehari, dimana bisa menunjukkan batas atas (resistance) & batas bawah (support).

Banyak sekali istilah, teori dan teknik analisis yang belum saya pahami dan saya merasa dituntut untuk belajar fast and smart. Step by step saya coba mengajak kawan yang sudah bermain saham untuk belajar bersama, saling sharing dan menganalisa saham-saham tertentu secara bersama. Walaupun aktivitas ini masih dalam tahapan sounding, paling tidak saya yakin semakin bertambah hari, akan semakin mulai terealisir

Istilah - istilah Dalam Main Saham


Anda bingung bahasa yang digunakan oleh komunitas saham atau kami di Pojok Saham?  Jangan lagi, karena kami di sini akan membantu Anda mengerti bahasa saham dengan Kamus Bahasa Saham ala Pojok Saham.  Di sini akan kami daftarkan secara alfabetis kata-kata yang sering digunakan komunitas saham.  Jika ada yang ingin Anda tambahkan atau tanyakan, isikan di komentar di bawah, nanti akan kami update secara berkala.  Cara mencarinya yang mudah, tekan ctrl+f sekarang, dan ketik kata yang Anda cari.  Cobalah sekarang!

A

Akumulasi, tindakan membeli suatu saham di harga tertentu secara berulang kali, “menumpuk” saham tersebut untuk dijual nanti di harga lebih tinggi.

B

Bapepam, Badan Pengawas Pasar Modal.  Ini polisinya Bursa Efek Indonesia.
Bearish, kondisi bursa saham dengan kecenderungan (trend) turun.  Asal katanya, bear alias beruang digunakan karena saat akan menyerang, berdiri dulu sebelum menerkam ke bawah.  Ini adalah kondisi yang buruk dan dibenci oleh investor saham di Indonesia (karena tidak bisa short).  Lawannya adalah bullish.
Bid, penawaran harga yang diajukan oleh pembeli saham.  Lawannya adalah offer.
Big Caps, big capitalization, saham berkapitalisasi besar, artinya nilai saham ini besar dibandingkan dengan nilai saham lainnya di Bursa Efek Indonesia.
Bluechips, saham unggulan berkapitalisasi besar, memiliki likuiditas tinggi dan penggerak pasar.  Pergerakan harganya biasanya relatif mudah diramalkan.  Ini harus mengisi bagian besar dalam portofolio Anda.  Lawannya adalah penny stock atau saham gorengan.
Break Out, gerakan harga ketika menembus resistance dengan volume cukup besar.
Broker, individu atau sekuritas yang menjadi perantara dalam jual beli saham.
Bullish, kondisi bursa saham dengan kecenderungan (trend) naik.  Asal katanya, bull alias banteng digunakan karena saat akan menyerang, menyeruduk ke depan.  Ini adalah kondisi yang baik dan sangat disukai oleh investor saham di Indonesia.  Lawannya adalah bearish.
Buyback, beli kembali, aksi emiten membeli kembali saham yang beredar di pasar.

C

Capital Gain, keuntungan yang diperoleh dari selisih jual beli dalam perdagangan saham.
Closing Price, harga penutupan pada satu hari bursa (jam 4 sore).
Crossing, transaksi jual beli yang dilakukan oleh anggota bursa yang sama.
Custody, pihak yang menyimpang surat-surat berharga yang diperdagangkan.
Cut Loss, tindakan menjual saham pada posisi merugi.

D

Delisting, penghapusan saham suatu perusahaan dari Bursa Efek Indonesia sehingga tidak dapat diperdagangkan kembali.
Derivatif, instrumen investasi turunan dari saham seperti option atau opsi.
Dilusi, pengurangan proporsi kepemilikan pemegang saham pada suatu emiten.
Disclaimer, pernyataan penolakan bertanggung jawab atas resiko investasi yang mungkin terjadi.
Diversifikasi, cara berinvestasi dengan menempatkan dana pada beragam instrumen investasi untuk meminimalisasi kerugian.
Divestasi, pelepasan atau penjualan saham perusahaan.
Dividen, pembagian laba bersih perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Dual Listing, pencatatan saham pada lebih dari satu bursa contohnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Indosat Tbk. (ISAT), dan PT Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA).

E

Earning Per Share (EPS), laba bersih per saham suatu perusahaan.
Efek, semua surat berharga yang memiliki nilai uang seperti obligasi, saham, dan unit penyertaan reksadana.
Emiten, perusahaan yang menerbitkan saham kepada masyarakat umum melalui mekanisme penawaran perdana atau IPO (Initial Public Offering).

F

Financial Statement, laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala yang menyajikan kondisi perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas.
Floor Trading, lantai bursa tempat berlangsungnya transaksi jual beli saham secara konvensional.  Sekarang lebih banyak digantikan Electronic Trading atau JATS.
Fluktuasi, pergerakan harga saham yang naik turun.
Forced Sell, pemaksaan jual efek saham sebagai solusi gagal bayar.

G

H

Harga Nominal, harga saham yang ditetapkan oleh emiten.
Harga Pasar, harga terakhir yang tercatat di bursa.
Harga Perdana, harga pertama kali suatu efek atau saham ditawarkan kepada publik.
Hedging, lindung nilai dengan cara memasang posisi berlawanan biasanya di pasar derivatif.
Holding Company, perusahaan induk yang memiliki saham di perusahaan lain sehingga bisa mengendalikan manajemen perusahaan tersebut.

I

Indeks, nilai sekelompok saham digabungkan dengan rasio tertentu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks pergerakan harga seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Insider Trading, transaksi berdasarkan bocoran orang dalam seperti komisaris, direksi, dan pemilik saham mayoritas.
IPO (Initial Public Offering), penawaran perdana, pencatatan saham suatu perusahaan terbuka pertama kali di bursa saham dan dapat diperdagangkan oleh publik.

J

JATS (Jakarta Automatic Trading System), sistem perdagangan saham secara otomatis dengan menggunakan komputer di Bursa Efek Indonesia.  Dikenal dengan nama lain Electronic Trading.  Lawannya adalah floor trading.

K

Kapitalisasi Pasar, nilai seluruh saham suatu emiten, dihitung dengan harga saham perusahaan sekarang dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.
Kliring, penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi.

L

Likuiditas, karakteristik suatu saham yang sangat mudah untuk diperjualbelikan.
Listed Company, sama dengan emiten.
Lot, satuan dalam perdagangan saham, yaitu 500 lembar saham.
LQ45, Liquiditas 45, indeks penggerak pasar di Bursa Efek Indonesia yang terbentuk dari 45 saham yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar.  Dievaluasi setiap enam bulan.

M

Manajer Investasi, pihak yang mengelola portofolio dari investor.
Market Maker, pelaku pasar yang bisa mengendalikan pergerakan harga saham tertentu.  Kata lainnya adalah bandar.
Merger, penggabungan perusahaan.

N

O

Odd Lot, perdagangan saham di bawah 500 lembar.
Offer, harga penawaran jual suatu saham oleh penjual.  Lawannya adalah bid.
Open Price, harga pembukaan suatu saham dalam satu hari perdagangan (pukul 9.30 pagi, kecuali ada pre-market).
Option, opsi atau hak untuk membeli atau menjual suatu saham pada harga tertentu dalam jangka waktu yang tertentu juga, termasuk instrumen derivatif.

P

Pojok Saham, situs web tercinta Anda untuk saham.
Portofolio, sekumpulkan surat berharga (saham, obligasi, sertifikat deposito, ORI) yang diperdagangkan di bursa secara regular.
Profit Taking, aksi jual untuk ambil untung oleh investor atau trader atas sahamnya yang harganya sudah naik.  Lawannya adalah cut loss (jual rugi).
Prospektus, informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum.

Q

Quote, harga terakhir yang ditawarkan.

R

Return, imbah hasil investasi.

Right Issue, penawaran umum saham terbatas pada harga tertentu kepada pemilik saham lama.  Menyebabkan dilusi.

S

Saham, surat berharga kepemilikan suatu perusahaan terbuka yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham Bonus, penerbitan saham baru untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada pemilik saham.
Saham Gorengan, atau dikenal dengan penny stock, saham yang diperdagangkan atas dasar rumor.  Gerakan harganya tidak terkendali dan sulit ditebak.  Awas terjebak!
Saham Tidur, saham yang tidak aktif diperdagangkan.  Bisa juga dengan cepat menjadi saham gorengan.
Sekuritas, perusahaan perantara jual beli saham di Bursa Efek Indonesia.  Sama dengan broker.
Short Selling, fasilitas menjual saham tanpa memiliki sahamnya dengan menjual saham investor lain.  Jadi, jual dulu, baru beli kemudian.  Untung didapat jika harga saham jatuh.  Di Indonesia sampai saat ini resminya belum bisa.
Sideways, pergerakan harga saham yang naik atau turun sedikit saja sehingga seolah-olah berjalan di tempat.
Stock Split, pemecahan setiap unit saham sehingga menambah jumlah saham yang beredar.
Strong Uptrend, trend naik yang kuat.
Suspend, penghentian sementara pedagangan suatu saham atau bursa.

T

Trailing Stop, level jual sebagai jagaan ketika harga sudah naik. Ditaruh di support paling baru yang terbentuk. Trailing Stop gerakannya selalu naik, tidak boleh turun.
Trend, kecenderungan pergerakan harga saham atau indeks secara umum.  Ada tiga, yaitu, bullish (naik), bearish (turun), dan sideways (datar).

U

Undervalued, saham yang diperdagangkan harganya di bawah nilai wajar yang ditentukan oleh analis.
Uptrend, trend naik. Kecenderungan harga untuk terus naik.

V

W

Window Dressing, upaya mempercantik kinerja perusahaan dengan menaikkan harga saham, laporan keuangan yang biasanya dilakukan pada akhir tahun atau semester.

X

Y

Z

Ada lagi yang Anda bingung?  Tambahkan di komentar di bawah!

Pasar Modal


Makalah ini membahas tentang proses transaksi yang terjadi di pasar modal.
Proses penjualan saham di stock exchange market (pasar bursa saham atau pasar modal atau bursa efek) umumnya menggunakan sistem lelang (auction) sehingga pasar sekunder ini juga sering disebut dengan pasar leleang (auction market). Disebut dengan pasar lelang karena dilakukan secara terbuka dan harga ditentukan oleh supply (penawaran) dan demand (permintaan) dari anggota bursa,yang meneriakkan ask price(atau offer price atau harga penawaran terendah untuk jual) dan bid price (harga permintaan tertinggi untuk beli). New York Stock Exchange (NYSE), Tokyo Stock Exchange (TSE), Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan sistem lelang, yaitu order pembelian dan penjualan sekuritas ditemukan sampai dicapai harga kesepakatan.

Saat ini pasar sekunder yang terbesar di dunia adalah New York Stock Exchange (NYSE) dan Tokyo Stock Exchange (TSE). NYSE didirikan tahun 1792. American Stock Exchange (AMEX) juga merupakan pasar sekunder lainnya di Amerika Serikat.

Transaksi di bursa dilakukan dengan order standar dalam ukuran round lot, yaitu 100 1embar saharn (di NYSE) atau kelipatannya (di BEI, round lot adalah 500 lembar saharn untuk investor perorangan). Jumiah lembar yang kurang dari 100 (atau 500 lembar untuk BEI) disebut dengan odd lot. _

Investor tidak dapat langsung melakukan transaksi di lantai bursa, tetapi diwakili oleh broker. Investor dapat memilih sendiri jenis dari broker yang diinginkan, seperti misalnya full service broker atau discount broker.
Full service broker menawarkan jasa yang lengkap termasuk sebagai berikut ini :

1. Investment research and advice (Konsultan)
Tidak semua individual investor dapat melakukar. sendiri penelitian yang berkualitas disebabkan oleh keterbatasan dana, waktu dan keahlian. Penelitian sejenis ini dapat disediakan oleh broker yang bonafit dalam bentuk laporan-laporan atau publikasi rutin. Hasil penelitian yang dibutuhkan oleh investor dapat meliputi trend pasar, prospek masa depan suatu perusahaan dan lain sebagainya.

2. Asset management (Pemberi Pinjaman)
Broker dapat berfungsi seperti halnya bank komersial, yaitu mernberikan pinjaman dan mengelo!a dana yang dipercayakan. Untuk maksud seperti ini, investor dapat membuka
rekening di broker yang disebut dengan rekening marjin (margin account).

3. Order execution.
Tanpa melalui jasa broker, membeli dan menjual sekuritas merupakan hal yang tidak mudah. Misalnya, tanpa meialui broker,penjual harus mencari sendiri pembeli yang cocok dengan harga yang ditawarkan. Dengan broker,investor tidak perlu khawatir dengan semua kegiatan pembelian dan penjualan ini.

4. Clearing
Setelah suatu order dieksekusi, sebenarnya masih banyak pekerjaan administrasi yang menunggu sesudahnya. Selain pekerjaan adrninistrasi tersebut cukup panjang, mereka juga harus dilakukan tidak boleh menyimpang dengan semua regulasi dan hokum yang berlaku.

Salah satu Cara Beli Saham Tanpa Uang Tunai Tanpa Deposit Dan Meraih Profit


Apakah Anda Mendapatkan Juga Kesempatan Ini? Pelatihan Bisnis : 4 Hari Bikin Usaha, Langsung Praktek Bikin Usaha. Punya Usaha, Punya Omzet. Hanya Untuk 6 Orang! Dibimbing pribadi jadi pengusaha! Apakah Anda ataukah Orang Lain yang akan mengambil manfaat ini? Lihat dulu infonya , klik dan daftar di PELATIHAN USAHA 2011.
Aha… Jumpa lagi. Pakabar Pemirsa? Tertarik bermain di saham? Pernah bermain di bursa saham? Atau malah sudah menjadi pemain di bidang ini? Ya, ini merupakan salah satu instrumen investasi. Kalau dari apa yang pernah saya pelajari dan saya juga masih terus belajar, so di web blog UniversitasBisnis.com ini, blog tempat belajar wirausaha sukses, ini sharing saja, saya bukan master saham, apalagi kungfu master. Haha.. Jadi jangan langsung terima mentah-mentah apa yang dituliskan di blog ini, karena situasi dan kondisi belumlah tentu sama untuk masing-masing kasus dan kondisi. Seorang investor saham yang terkenal di dunia, orang terkaya di dunia, Warren Buffet sendiri mengajarkan agar tidak mempercayai 100% pendapat para ahli. Nah, apalagi pendapat saya ini, wong saya gak ahli di saham. So, baca buat hiburan saja, ya anggap saja cerita dongeng dari saya. haha..Oke, sebelum cerita lanjut, kita mulai dulu dengan membandingkan apa saja plus minusnya investasi di saham dibandingkan investasi di bidang properti.
Saya kebetulan punya teman yang satu bermain di investasi saham, dan satu lagi bermain di bidang property. Yang investor saham bilang, kalau investasi saham lebih menguntungkan daripada property dan sebaliknya apa yang dikatakan oleh teman saya yang investor property. Nah, kalau bagi saya sendiri, bagaimana? Bagi saya, semua menguntungkan!! Asalkan kita tau cara dapat untungnya :-)
Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan di masing-masing alat investasi ini? Terus apakah memang benar saham itu merupakan suatu investasi? Mari kita cerita… Bermain di kedua bidang ini bisa jadi investor namun bisa jadi pedagang atau pebisnis. Jadi ada berbagai type, tergantung cara bermainnya. Bila orang tersebut berjual beli saham, maka dikategorikan pedagang saham. Bila orang tersebut bermain untuk jangka panjang, bisa dikategorikan investor saham. Terus yang satu lagi? ya, coba dikategorikan sendiri dech.. INi yang saya dapatkan dulu. Mungkin ada yang tidak sependapat? Ya, gak pa pa, gak harus sama kok pendapatnya, wong perbedaan itu wajar, asalkan disampaikan secara sopan..Soalnya ada yang menghina saya lewat email, bilang macam-macam dech.. ha.. Cape dech melayani email berbau “negatif” . Bukan saya tertutup dikritik, tapi sampaikan kritik dengan layak, bukan mengejek ataupun menghina, karena toch saya mensharingkan materi. Mau terima ya syukur, mau gak ya udah, gitu aja. Mau beli video modul, ya saya bersyukur, haha.. mau gak, ya gak masalah..
Nah, apa kelebihan dan kekurangan investasi di bidang saham dibandingkan dengan investasi property? (selain ini, ada juga investasi di emas, forex, dll). Nah, inilah salah satu kelebihan bermain di saham : Pemirsa bisa mendapatkan efek yang namanya split. Ini kelebihan yang tidak akan didapatkan di bidang property. Misal, pemirsa membeli saham sebanyak 100 lot. Setelah berjalan beberapa tahun, harga saham per lembar pun mengalami kenaikan, misalkan saja menjadi 1,5 x lipat dari harga semula. Dan hebatnya lagi saham perusahaan split. Split ini jumlah saham menjadi double dari semula. Jadi awalnya pemirsa memiliki 100 lot, karena split, maka pemirsa mendapatkan jumlah 2x lipat dari semula, karena split, so sekarang memiliki 200 lot jadinya. Wowww.. Ini artinya keuntungan yang pemirsa raih, menjadi berlipat. Sudah untung dari kenaikan harga saham dan untung lagi karena naiknya jumlah saham. Inilah kelebihan bermain di saham dibandingkan dengan property. Bidang property tidak akan mengalami yang namanya split. Kita membeli property 1, ya tetap 1 jumlahnya sampai kapanpun.
Gimana pemirsa? Setelah tau kelebihannya, Tertarik bermain di saham? Ehhhmm.. sekarang kita cerita kekurangannya. Karena ada split, maka ada juga kebalikannya, yaitu jumlah saham tinggal separohnya. Nah loch….. Gimana tuch? Pemirsa memiliki jumlah yang awalnya 100 lot, tau-tau menjadi tinggal hanya 50 lot. Ya, ini merupakan salah satu resiko yang ada di investasi bidang saham ini. Lebih-lebih lagi, harga sahamnya anjlok pula. Sudah anjlok, de spit pula. Wahh.. wahhh.. Bo Huat.. Haha. Kata orang Chinese bilang.. Siap bokek dech.. Ya, inilah resiko yang ada.
Nah, selanjutnya, apa kelebihan investasi property dibandingkan saham?
Bermain di bidang property bisa tanpa Uang (tunai). Makanya ada seminar-seminar, workshop di bidang property ataupun buku mengupas tentang Cara Membeli Property Tanpa Uang, Malah Dapat Uang, Tanpa Utang, Malah dapat Untung dan Dapat Property nya. Ini kelebihan berinvestasi atau bermain di bidang ini, bisa tanpa Uang (bukan berarti gak bayar loch ya, atau bayarnya gak pake uang, emangnya bayarnya pake daun.. Haha..). Tanpa Uang di sini berarti Tanpa Uang Sendiri, Tanpa Uang Tunai. Kalau bermain di bidang saham, di bursa saham, sudah tentu butuh uang tunai, harus buka deposit dulu di perusahaan pialangnya.
Nah, lantas bagaimana dengan judul artikel ini : salah satu cara beli saham tanpa Uang Tunai, tanpa Deposit, malah dapat profit!!
Akan kita sambung di seri ke-2 dari artikel ini. Oke.. Salam Hebat Luar Biasa!!

RTI Tidak Bisa buat main Saham


RTI ga bisa buat maen saham, RTI cuma menyediakan informasi mengenai pergerakan harga dan informasi informasi saham lainnya secara realtime. Untuk memudahkan berikut ini beberapa informasi mengenai cara "main" saham

Bagaimana cara “main” saham

Pada dasarnya, jika Anda ingin melakukan pembelian maupun penjualan saham maka Anda harus berhubungan dengan perusahaan efek atau biasa disebut broker atau perusahaan pialang yang menjadi Anggota Bursa. Perusahaan efek ini memiliki wakilnya di Bursa Efek yang disebut pialang. Pialang tersebutlah yang akan melakukan transaksi atas dasar order/amanat yang Anda berikan baik untuk jual maupun untuk beli. Pialang tersebut dapat juga memberikan anjuran atau berbagai nasihat lainnya sehubungan dengan rencana investasi Anda. Atas jasanya itu maka Anda wajib membayar biaya komisi kepada pialang.

Berapa dana minimal untuk berinvestasi ?
Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dan jumlahnya untuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah yang dijualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut lot. Di Bursa Efek Jakarta, satu lot berarti 500 saham (untuk saham non-perbankan) dan 5000 saham (untuk saham perbankan). Itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat di Bursa. Misalnya harga saham XYZ Rp. 1.000,- maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot saham tersebut menjadi (500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp. 500.000. Sebagai ilustrasi lain,jika saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut (500 dikali Rp. 2.500) sebesar Rp. 1.250.000.

PROSES PENYELESAIAN TRANSAKSI
Proses penyelesaian transaksi antar pialang berlangsung dalam hitungan 3 hari (T+3) sejak terjadinya transaksi (T+0) baik untuk jual maupun beli. Sementara penyelesaian dengan investor, paling cepat dapat dilakukan pada (T+4).
Artinya kalau Anda membeli saham pada hari Senin,maka Anda akan menerima saham pada hari Senin berikutnya, demikian juga untuk proses jual, jika Anda menjual saham pada hari Senin,maka Anda akan menerima uangnya pada hari Senin berikutnya

Berapa biaya jual beli saham ?
Komponen dari biaya jual dan beli saham adalah sbb :
Beli : Nilai pembelian saham + (komisi pialang + PPN 10%)
Jual : Nilai penjualan saham + ( komisi pialang + PPN 10 % ) + pajak penjualan sebesar 0,1 % dari nilai penjualan.

Untuk pembelian dan penjualan saham, Anda harus membayar biaya komisi kepada pialang/broker yang telah melaksanakan pesanan Anda. Besarnya komisi diatur oleh Bursa. Di Bursa Efek Jakarta besarnya biaya komisi tersebut setinggi-tingginya adalah 1% dari nilai transaksi (jual atau beli). Artinya besarnya biaya komisi dapat dinegosiasikan dengan pialang/ broker dimana Anda melakukan jual-beli saham.

Kapan jual beli (transaksi) di BEJ dilakukan?

Transaksi di Bursa dilakukan pada hari-hari kerja yang disebut Hari Bursa, yaitu :
SESI I :
Senin - Kamis : 09.30 - 12.00 WIB
Jumat : 09.30 - 11.30 WIB

SESI II :
Senin - Kamis : 13.30 - 16.00 WIB
Jumat : 14.00 - 16.00 WIB

Bagaimana Menjadi Nasabah Perusahaan Efek (Pembukaan Rekening Nasabah) ?

Sebelum Anda melakukan jual-beli saham, seperti layaknya membuka rekening di bank maka terlebih dahulu Anda harus membuka rekening di satu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan pembukaan rekening tersebut maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas anda tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek seperti Nama, Alamat, Nomor Rekening Bank dan data-data lain. Bersamaan dengan pembukaan rekening ini, Anda menandatangani perjanjian dengan Perusahaan Efek yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Dimana dapat diperoleh informasi tentang saham ?

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa saham merupakan pilihan investasi yang cepat mengalami perubahan dan rentan terhadap berbagai isu yang berkembang. Bagi pemodal tentu saja hal tersebut penting untuk diketahui dan dipantau sehingga pemodal dapat mengambil posisi atas saham yang dipegangnya.
Media informasi yang dapat diakses pemodal antara lain
Media Cetak
1. Harian Bisnis Indonesia
2. Harian Ekonomi Neraca
3. Harian Republika
4. Harian Ekonomi Moneter
5. Harian The Jakarta Post
6. Mingguan Warta Ekonomi
7. Tabloid Kontan
8. Tabloid Kapital
9. Majalah Liquid
10. Majalah Investor
11. Majalah Jurnal Pasar Modal
12. Majalah Uang dan Efek
13. Majalah Pilar

Media Televisi/Stock Channel
1. TV Kabel Channel 950
2. INDOVISION Channel 43

Media Internet
1. Web site BEJ http://www.jsx.co.id
2. Web site Bapepam http://www.bapepam.co.id
3. Web site Indonesia Interactive http://investor.i-2.co.id
4. Web site Indo Exchange http://indoexchange.co.id
5. Web Site Stock Watch http://limas.com
Media Lain
1. RTI, IMQ, Basic Info, Stockwatch, Bloomberg
2. Reuters
3. CNBC


Membaca Trand Harga Saham Menggunakan Moving Average

Rabu, 16 Maret 2011


adro-chart-crossing
Apa indikator yang paling akurat dari analis teknikal?  Yang merupakan dasar sekaligus senjata utama dari trend trader, dan juga dilihat baik oleh swing trader, scalper, contrarian, dan lain-lain.
Kalau Anda menjawab Moving Average (MA), Anda benar.  Moving Average, atau rata-rata bergerak adalah indikator yang paling sederhana, paling tua, dan paling mudah diartikan.
Moving Average memberikan petunjuk mengenai trend dan support resistance yang baik.
Kami harap Anda sudah mengerti cara menggunakan Yahoo Finance, yuk kita buka sekarang.
Ini chart ADRO sampai penulisan artikel ini:

Anda bisa mendapatkan chart yang sama tapi updated dengan mengklik link ini.
Chart tersebut menggunakan candlestick dengan Moving Average 50 hari yaitu yang garis hijau.  Pertanyaan pertama, kemana arah ADRO dengan hanya melihat MA50-nya?
Benar, ke atas.  Berarti trendnya sedang ke atas.  Begitu juga ketika MA tersebut berbelok ke bawah, atau mendatar, semuanya menunjukkan trend pada saat itu, apa bullish (uptrend), sideways (mendatar), ataukah bearish (downtrend).
MA50 juga menjadi patokan dalam jangka menengah Anda bisa berkata dengan pasti apakah saham tersebut sedang Bullish (harga di atas MA50), ataukah sedang Bearish (harga di bawah MA50), atau sedang di trading range (harga zigzag di MA50).
Ada dua peraturan yang baku mengenai cara menggunakan MA, yaitu:
  1. Beli ketika harga telah menembus MA50 ke atas;
  2. Jangan beli ketika harga masih di bawah MA50.  Apapun yang berada di bawah MA50-nya adalah judi.

Cara Menghitung Moving Average

Moving Average dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan pada beberapa hari ke belakang dibagi dengan jumlah harinya.  Jadi MA50 adalah rata-rata bergerak 50 hari, didapat dengan menjumlahkan harga 50 hari ke belakang kemudian dibagi 50.  Sekarang ini sudah ada komputer yang mengerjakan perhitungannya secara otomatis, jadi Anda tidak perlu susah payah.

Beberapa Jangka Waktu Moving Average yang Umum Digunakan

Ada konvensi atau kesepakatan mengenai jangka waktu MA yang sering digunakan di dunia analisa teknikal, yaitu 5, 20, 50, dan 200.
  1. MA5 adalah rerata bergerak satu minggu bursa (lima hari), disebut juga MA jangka pendek, digunakan oleh swing trader.
  2. MA20 adalah rerata bergerak satu bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader.  MA ini juga yang biasanya diambil menjadi garis tengah Bollinger Band.  Digunakan oleh trend trader.
  3. MA50 adalah rerata bergerak tiga bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader.
  4. MA200 adalah rerata bergerak satu tahun bursa, disebut juga MA jangka panjang, digunakan oleh investor.
Kami trend trader, sehingga kami sangat nyaman dengan MA50 dan MA20.

Crossing Moving Average

Ada juga yang dikenal dengan crossing, yaitu perpotongan antara garis MA yang pendek dengan MA yang lebih panjang, contohnya perpotongan garis MA20 dengan MA50 pada chart berikut ini:

Jika MA20 (warna merah) memotong ke bawah MA50 (warna hijau), maka disebut dead cross.  Crossing ini berbahaya karena merupakan tanda entah dia mau sideways, atau malah downtrend.  Jika dead cross ini diikuti harga yang berada di bawah MA50, lebih baik ambil posisi flat (keluar dari saham itu dulu), bahkan sebenarnya jika harga sudah di bawah MA50, apalagi kalau MA50-nya uda nunjuk ke bawah (nggak perlu ada dead cross), ambil “asuransi”, keluar dulu duluan.
Tapi tunggu dulu.
Jika MA20 memotong ke atas MA50, maka kita sebut dengan golden cross.  Jika dead cross bukan merupakan sinyal jual yang baik (lebih kepada jaga agar jangan rugi), golden cross adalah selalu merupakan sinyal beli yang baik.  Jika Anda ingin membeli suatu saham hanya menggunakan satu indikator, pakailah golden cross MA20 dengan MA50, Anda jaga harga jangan sampai menembus MA50, dan harus pada akhirnya MA50 mengarah ke atas, Anda pasti untung! Syaratnya gampang, saham tersebut liquid.
Kami akan membahas sinyal jual dengan indikator lain.  Moving Average adalah sebuah indikator beli.
Beli ketika trend sedang naik.
Jangan beli ketika trend sedang turun.
Sederhana, dan menguntungkan.  Jika ada pertanyaan atau ada yang perlu ditambahkan, silakan isikan komentar.

Apa Bedanya Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA)?

Semua contoh di atas adalah Simple Moving Average yang sederhana, dengan pengerjaan seperti yang kami tuliskan di atas. Ada pertanyaan dari Luke tentang EMA, apa bedanya?
Para chartist tampaknya tidak pernah puas memperbarui dan membuat indikator-indikator baru, apalagi dengan bantuan komputer. Kadang indikator ini lambat, kadang cepat, dan sebagainya. Ini yang dikenal dengan nama “optimization” atau optimasi indikator (pembahasan tingkat lanjut).
Moving Average pada intinya adalah indikator yang sederhana dan “lambat”. Perubahan pada MA tidak akan terjadi tiba-tiba, tapi melalui proses sideways terlebih dahulu. Nah, ada saja yang punya ide untuk “mempercepat” sinyal dari indikator ini sehingga terciptalah indikator kedua yaitu Exponential Moving Average (EMA).
Cara menghitung EMA jauh lebih rumit daripada MA. Lihat rumus MA di atas bisa kami ceritakan tanpa rumus. Tidak begitu dengan EMA. Ini rumusnya:
EMA(current) = ( (Price(current) – EMA(prev) ) x Multiplier) + EMA(prev)
dimana Multiplier = (2 / (Time periods + 1) )
Tujuannya sudah dibilang tadi adalah membuat MA menjadi lebih “responsif”, caranya adalah dengan memberikan bobot yang lebih besar kepada data yang lebih baru, dan makin ke belakang datanya, efeknya makin kecil. Kalau SMA, bobotnya dianggap sama.
Secara teori baik, tapi hasilnya? Kalau menurut kami, kacau. Sinyal-sinyal banyak yang terlalu cepat dan menyalahi aturan MA. Banyak sinyal yang false, dan confidence (kepercayaan) kepada bacaan analisa teknikal malah menurun.  Ini contoh EMA untuk ADRO:

Adakah sinyal? Kami malah bingung…
MA adalah indikator “lambat”. Biarkan saja sesuai kodratnya. Untuk tujuan kita (trend trading), gunakan saja SMA, jangan EMA.

Ujian

Sekarang ujian, tolong Anda jawab, saham ini, berdasarkan MA-nya, apa tindakan Anda, dan mengapa?
 

Cara Memilih Saham Yang di Tradingkan

Selasa, 08 Maret 2011


Namun anda tidak perlu lulus kuliah jurusan akuntansi dulu jika ingin bisa bermain saham. Jadi ....apapun jurusan kuliah apapun, bisa melakukannya. Tentunya di bekali oleh edukasi tentang Saham. etelah anda memutuskan untuk memilih saham sebagai wadah untuk anda berinvestasi. Anda perlu mengetahui saham mana yang akan anda pilih.
 Ada 2 jenis saham yang perlu diketahui oleh para investor.
1. Saham Blue Chips Saham Blue chips adalah saham yang merupakan perusahaan berkapitalisasi besar. Disebut Big Cap jika memiliki nilai kapitalis > 5 Triliun. Perusahaan tersebut memiliki Kinerja keuangan yang sehat, artinya perusahaan tersebut dalam kondisi normal, stabil dan aktif. Setiap tahunnya selalu mencatat pertumbuhan laba bersih,  tercatat bahwa setiap tahunnya membagikan deviden. Saham Blue Chips biasa di sebut juga Indeks LQ 45 karena terdiri dari 45 saham yang likuid dipasar atau Saham First Liner.
Tentulah kondisi perusahaan yang seperti ini menjadi  magnet bagi para investor.
Itulah salah satu penyebab mengapa saham blue chips harga perlembar sahamnya tergolong mahal... J, Tetapi.... sekalipun harga perlembar sahamnya tergolong mahal, saham-saham blue chips ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan  dikelola secara profesional sehingga pergerakan harganya masih dalam jalur yang benar (wajar-wajar saja...).
Lalu...apakah Saham blue chips bisa memastikan kita untuk selalu mendapatkan keuntungan?
Hmmm.....kalau kita kenal pasar tradisional, harga barang2 yang ada di pasar kadang naik...kadang turun semua di gerakan oleh besar kecilnya penawaran dan permintaan, apapun jenis barang yang di perdagangkan di pasar tersebut.
Demikian juga dengan pasar modal apapun jenis saham yang di perdagankan di sana pastilah mengalami pergerakan harga naik dan turun tergantung situasi besar kecilnya penawaran dan permintaan.
Tergantung juga anda menggunakan cara trading yang seperti apa, jika anda bermain secara daily, gain n loss pasti terjadi. Tp kalau untuk investasi jangka panjang saham blue chips pada umumnya mencatat gain (perhatikan kondisi pasar dunia juga).
2. Saham Second Liner                                                                                                                                                                         Kita masuk ke dalam lapisan ke 2 di dalam lapisan ini terdapat saham-saham dari perusahaan yang memiliki kapitalisasi sedang. Saham ini tergolong saham aktif diperdagangkan juga.  Disebut juga Mid –Cap, memiliki nilai kapitalis antara Rp. 1 Triliun dan Rp. 5 Triliun.
3. Saham Third Liner                                                                                                                                                                                 Saham lapisan yang terakhir ini  kapitalisasi pasar yang sangat rendah. Disebut juga Small Cap memiliki nilai kapitalis di bawah 1 triliun. Bagian lapisan ketiga ini sering disebut saham yang bisa di goreng. Saham goreng disini bukannya kita menggorengnya seperti kita menggoreng diatas api kompor. Tetapi saham saham tersebut mengalami suatu proses jual dan beli berdasarkan suatu kepentingan tertentu dari penjual /pembeli tapi tidak semua perusahaan di lapis ke tiga ini yang bisa di “goreng”. Di lihat juga apakah kondisi perfomance nya masih cukup baik untuk saat ini maupun untuk kedepannya nanti.
Saham yang biasanya jadi target para oknum untuk di jadikan Saham Goreng adalah saham tidur .   Apa itu saham tidur ? perusahaan-perusahaan yang sudah go publik terdaftar di BEI tapi tidak aktif memberikan laporan perkembangan perusahaannya sehingga para investor saham lambat laun menjadi kurang tertarik atas saham tersebut, so.....harga sahamnya “stag” tidak bergerak secara significant dan akhirnya muncul suatu opini bahwa saham tidur itu tidak likuid dan tidak bagus perkembangan perusahaannya.....padahal sesungguhnya bisa jadi tidak demikian, bisa jadi hanya masalah Emiten (perusahaan yang mengeluarkan saham ) kurang aktif dalam mempromosikan perkembangan kepada masyarakat, sehingga tidak ada yang berani untuk membeli saham nya, karena dampaknya bisa saja dana investor akan tidak bergerak karena tidak ada transaksi jual beli, dengan kata lain dana investor bisa “nyangkut” di saham tersebut.  J  Belajar investasi.com memberitahukan semua ini kepada anda supaya anda bisa berhati-hati , dari sisi mana saja anda harus jeli dalam memilih saham.
Bagaimana proses menggorengannya ?                                                                                                                                               Proses ini dilakukan oleh mereka yang kita sebut disini adalah “Oknum”.  Yang tentunya memiliki sejumlah dana yang dapat menggerakan harga saham perusahaan yang ada di lapisan 3 ini.
Begini Prosesnya :                                                                                                                                                                          Oknum tersebut membentuk 2 kelompok / bagian. Satu kelompok dirancang  untuk membeli sejumlah saham untuk PT. Maju Terus . dan satu lagi dirancang untuk menjual Perusahaan  yang sama.  Pertama kelompok yg membeli melakukan aksi beli di harga Rp 4000 (bisa saja bertahap 3000, 3500, 4000) tujuannya adalah memancing investor untuk ikut membeli saham PT. Maju Terus tersebut. Setelah sampai diharga yang beli yang diinginkan, saatnya Kelompok yang dirancang untuk Menjual beraksi. Kelompok Penjual ini melakukan aksi jual di bawah harga yang seharusnya.
Lalu ......
Siapa yang diuntungkan? Mereka yang kita sebut sebagai Oknum  ...                                                                                                           Siapa yang dirugikan     ? Para Investor yang ikut membeli dan tidak mengetahui tentang skenario ini                                                            Jadi berhati2lah untuk menentukan pilihan saham perusahaan mana yang akan anda beli. Kalau anda tidak ingin menjadi salah satu dari investor yang dirugikan oleh karena skenario tersebut....
Perlu diketahui bahwa peluang untuk mendapatkan keuntungan dapat kita peroleh dari ketiga lapisan saham yang telah kita jabarkan. Pandai-pandailah memilih saham-saham perusahaan tersebut. Selamat bertrading saham.

Cara Main Saham Tanpa Hutang


Budgetary Consultation Mon, 22 Dec 2008 09:26:00 WIB
Saya sangat tertarik untuk bermain saham. The problem is, saya buta tentang saham/ sekuritas/ broker/ product, etc. Dan lagi, saya takut untuk terlibat dalam hutang. Memang tidak semua pemain saham itu berhutang, tapi still... dalam prakteknya. Apalagi saya baca di koran, banyak orang bunuh diri karena terlibat hutang pasca bursa sahamnya rontok.

Bagaimana caranya agar saya bisa mempelajari cara bermain dgn benar? Adakah buku/ situs/ kursus (dalam bahasa Indonesia) khusus untuk itu? Apa saja yang diperlukan untuk bermain saham selain perangkat komputer + internet? Please kindly answer my questions, karena sebagai wanita saya tidak ingin pasif menunggu uang gaji suami semata.

Terimakasih & salam sejahtera

gustinur ~ Batu- Jatim     
Answer:

Ibu Gustinur,

Hal terpenting yang harus ditentukan oleh seseorang sebelum ia memutuskan untuk melakukan sesuatu adalah: apa yang sesungguhnya menjadi tujuan dari aktivitas yang ingin dilakukan.

Dalam kasus Ibu misalnya, apakah tujuan Ibu hanya sekedar “bermain” atau untuk berinvestasi dalam instrumen saham? Karena saham hanyalah ”alat”, sedangkan tujuan lah yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan Ibu untuk memanfaatkan alat ini.

Mungkin Ibu sudah tahu bahwa saham merupakan instrumen investasi yang beresiko tinggi, namun dalam jangka panjang relatif mampu memberikan hasil yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, seperti deposito atau obligasi. Banyak orang yang siap untuk memperoleh hasil yang tinggi tetapi pada prakteknya di lapangan terbukti bahwa hanya segelintir dari mereka yang secara fisik dan mental siap untuk menghadapi resiko yang (juga) besar. Saya sangat menyarankan agar Ibu benar-benar mengenali profil resiko yang melekat pada diri Ibu, agar tidak terjebak didalam situasi yang memang tidak Ibu inginkan, sebelum memutuskan dan mulai ”bermain”.

Jika Ibu ingin berinvestasi secara jangka panjang melalui instrumen saham, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, yang harus dilakukan adalah menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat. Tidak mudah memang karena begitu banyak saham yang ditawarkan di bursa dengan berbagai macam jenis sektor usaha, sehingga diperlukan suatu kemampuan khusus untuk menganalisa dan memilih saham yang tepat, sehingga mampu memberikan hasil yang baik dalam jangka panjang.

Namun, jika Ibu ingin ”bermain” dalam arti ingin mengambil keuntungan dalam jangka pendek dengan memanfaatkan margin jual-beli, maka yang harus dilakukan bukan hanya sekedar menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat, tetapi ditambah lagi dengan menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari bursa. Istilah kerennya ”buy low, and sell high”. Dapat saya katakan ”bermain” saham dengan cara seperti ini sangat beresiko karena harga saham bisa naik dan turun secara fluktuatif secara jangka pendek, sehingga sangat tidak disarankan bagi Ibu untuk melakukan investasi pada saham dengan cara seperti ini tanpa didukung oleh kemampuan yang memadai atau didampingi oleh tenaga profesional yang handal.

Terlepas apapun tujuannya, untuk mulai melakukan transaksi di bursa, Ibu harus membuka rekening pada salah satu perusahaan sekuritas yang menjadi broker di bursa saham. Melalui broker inilah nantinya Ibu menyampaikan pesanan jual dan beli atas transaksi saham yang ingin Ibu lakukan. Daftar nama broker / pialang saham ini dapat Ibu akses melalui internet pada situs www.bei.co.id. Ibu juga dapat belajar lebih lanjut mengenai saham, atau bahkan melakukan simulasi transaksi saham melalui internet. Sepengetahuan saya ada beberapa situs perusahaan sekuritas atau pialang on-line yang memberikan edukasi akan hal ini. Silakan Ibu mempelajari sampai Ibu betul-betul merasa yakin.

Oya, yang juga tidak kalah penting untuk Ibu ketahui adalah agar keuangan Ibu tidak terganggu, saya sarankan agar modal investasi yang Ibu tanamkan pada saham benar-benar dana yang sifatnya bebas, dan bukan dana hasil pinjaman. Bebas dalam pengertian, keuangan Ibu tidak akan terganggu jika harus terpaksa kehilangan karena merugi dalam bursa. Hal ini penting sekali untuk membangun mental, karena jika Ibu mempergunakan dana yang sebenarnya diperuntukkan untuk hal lain, lalu merugi atau hilang sekali, alih-alih mendapatkan penghasilan tambahan, saya khawatir nasib Ibu mungkin tidak akan jauh berbeda dengan para ”pemain” saham yang saat ini banyak kita baca di koran, mengakhiri hidupnya dengan cara tragis karena stres dan terlibat utang.

Jadi, pertimbangkanlah segala sesuatunya matang-matang sebelum dimulai. Selamat memutuskan.

Salam,

Mike Rini Sutikno
Perencana Keuangan

Bermain Saham Untuk Pemula 1


Panduan Investor Pemula
Bermain di pasar saham bisa memberikan keuntungan yang jauh berlipat ganda dibandingkan dengan menyimpan uang di deposito atau berinvestasi di obligasi. Namun bermain di pasar saham juga bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar. Oleh karenanya sebelum memutuskan untuk bermain saham sangatlah penting untuk mengevaluasi apakah anda adalah seseorang yang bersedia mengambil risiko yang sepadan untuk keuntungan yang sepadan. Risiko yang semakin besar akan menghasilkan keuntungan yang semakin besar.
stock price Bermain Saham Untuk Pemula
Berikut ini adalah langkah-langkah yang anda perlukan sebagai pemula untuk bermain saham.
Rumusan Umum:
1. Anda harus mempunyai keinginan yang cukup besar untuk bermain atau mengetahui cara bermain atau mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di pasar saham. Hal ini harus tertanam dalam diri anda sejak awal, atau jangan pernah bermain saham, sebaiknya beli reksadana saja.
2. Bermainlah dalam jumlah yang cukup kecil terlebih dahulu, misalnya Rp 10 juta atau Rp 20 juta mengingat selalu ada kemungkinan menghasilkan rugi bisa kecil bisa juga besar. Oleh karenanya bermainlah dalam jumlah uang yang kecil, seperti pilot project. Kalau anda mulai merasa nyaman dan mengetahui cara bermain untuk menghasilkan keuntungan, maka secara perlahan anda bisa menambah jumlah uang yang diinvestasikan. Ketika menambah jumlah yang diinvestasikan, selalu ingat bahwa uang yang anda tambahkan tersebut bisa habis, jangan hanya mengingat untung yang pernah anda peroleh, tetapi wajib mengingat bahwa investasi anda bisa berkurang bahkan habis. Anda tidak pernah tahu kapan sebuah peristiwa penting yang memberikan dampak negatif terhadap pasar terjadi; tiba-tiba saja bisa terjadi harga-harga anjlok, dan anda tidak sempat keluar dari pasar.
Rumusan Teknis:
1. Lihat arah perekonomian, taksir laju pertumbuhan nasional
Penting untuk mengetahui ke mana arah pertumbuhan ekonomi, artinya apakah sedang boom, atau depressi atau diantaranya. Kalau ekonomi sedang dalam pertumbuhan yang semakin meningkat, maka itulah saat yang paling tepat berinvestasi. Sebaliknya apabila pertumbuhan ekonomi sedang dalam keadaan negatif, maka sebaiknya keluar dari pasar, kecuali anda sudah biasa shorting dan punya pengalaman sebagai trader.
2. Pilihan industri dan track recordnya. Pilih industri yang anda familiar dan lebih senangi/sukai. Pelajari sejarah industri tersebut secara mendalam dan baca pendapat-pendapat para ahli tentang industri tersebut. Pilih industri yang punya track record yang baik dalam memberikan keuntungan.
3. Pilihan saham dan track recordnya
Pilih 1 atau 2 saham, jangan lebih, dalam industri point 2 tersebut diatas. Pilih yang mempunyai track record yang baik.
4. Lihat PE
Saham yang Anda pilih tersebut harus yang mempunyai PE terendah dalam industri tersebut. PE adalah ratio antara harga pasar saham per lembar dibagi dengan net income bersih per lembar saham. PE pada dasarnya adalah angka relatif. PE 10 bisa disebut murah apabila PE yang lain lebih tinggi. Namun secara umum, sekarang ini PE 10 bisa dikatakan batas murah dan mahal, walaupun ini tidak ada dasar teorinya.
5. Kapitalisasi
Pilih saham yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar. Artinya nilai rupiah pasar saham yang beredar cukup besar. Sehingga para penggoreng saham tidak mempunyai cukup uang untuk menggoreng saham tersebut. Artinya kalau kapitalisasi pasar dari suatu saham kecil, maka pemain perseorangan dengan mudah dapat mengerakkan harga saham naik turun dengan jumlah modal yang dimilikinya.
6. Sentimen Pasar
Perhatikan sentimen pasar. Walaupun PE saham kita rendah, dan kapitalisasinya besar, sentimen pasar sering menjadi penentu naik turunya harga saham kita. Sentimen ini yang paling umum adalah indeks harga saham regional. Sentimen yang kedua, kejadian menarik yang berpengaruh di industri dimana saham kita berada. Misalnya kenaikan harga komoditas tertentu dan pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan yang sahamnya kita miliki. Sentimen ketiga adalah angka-angka perekonomian secara umum, misalnya angka pemberitaan angka laju pertumbuhan ekonomi, naik turunnya suku bunga oleh bank sentral, angka inflasi, angka pengangguran, angka order retail, sentimen konsumen, secara umum angka daya beli konsumen.

Bermain Saham Untuk Pemula 1


Panduan Investor Pemula
Bermain di pasar saham bisa memberikan keuntungan yang jauh berlipat ganda dibandingkan dengan menyimpan uang di deposito atau berinvestasi di obligasi. Namun bermain di pasar saham juga bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar. Oleh karenanya sebelum memutuskan untuk bermain saham sangatlah penting untuk mengevaluasi apakah anda adalah seseorang yang bersedia mengambil risiko yang sepadan untuk keuntungan yang sepadan. Risiko yang semakin besar akan menghasilkan keuntungan yang semakin besar.
stock price Bermain Saham Untuk Pemula
Berikut ini adalah langkah-langkah yang anda perlukan sebagai pemula untuk bermain saham.
Rumusan Umum:
1. Anda harus mempunyai keinginan yang cukup besar untuk bermain atau mengetahui cara bermain atau mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di pasar saham. Hal ini harus tertanam dalam diri anda sejak awal, atau jangan pernah bermain saham, sebaiknya beli reksadana saja.
2. Bermainlah dalam jumlah yang cukup kecil terlebih dahulu, misalnya Rp 10 juta atau Rp 20 juta mengingat selalu ada kemungkinan menghasilkan rugi bisa kecil bisa juga besar. Oleh karenanya bermainlah dalam jumlah uang yang kecil, seperti pilot project. Kalau anda mulai merasa nyaman dan mengetahui cara bermain untuk menghasilkan keuntungan, maka secara perlahan anda bisa menambah jumlah uang yang diinvestasikan. Ketika menambah jumlah yang diinvestasikan, selalu ingat bahwa uang yang anda tambahkan tersebut bisa habis, jangan hanya mengingat untung yang pernah anda peroleh, tetapi wajib mengingat bahwa investasi anda bisa berkurang bahkan habis. Anda tidak pernah tahu kapan sebuah peristiwa penting yang memberikan dampak negatif terhadap pasar terjadi; tiba-tiba saja bisa terjadi harga-harga anjlok, dan anda tidak sempat keluar dari pasar.
Rumusan Teknis:
1. Lihat arah perekonomian, taksir laju pertumbuhan nasional
Penting untuk mengetahui ke mana arah pertumbuhan ekonomi, artinya apakah sedang boom, atau depressi atau diantaranya. Kalau ekonomi sedang dalam pertumbuhan yang semakin meningkat, maka itulah saat yang paling tepat berinvestasi. Sebaliknya apabila pertumbuhan ekonomi sedang dalam keadaan negatif, maka sebaiknya keluar dari pasar, kecuali anda sudah biasa shorting dan punya pengalaman sebagai trader.
2. Pilihan industri dan track recordnya. Pilih industri yang anda familiar dan lebih senangi/sukai. Pelajari sejarah industri tersebut secara mendalam dan baca pendapat-pendapat para ahli tentang industri tersebut. Pilih industri yang punya track record yang baik dalam memberikan keuntungan.
3. Pilihan saham dan track recordnya
Pilih 1 atau 2 saham, jangan lebih, dalam industri point 2 tersebut diatas. Pilih yang mempunyai track record yang baik.
4. Lihat PE
Saham yang Anda pilih tersebut harus yang mempunyai PE terendah dalam industri tersebut. PE adalah ratio antara harga pasar saham per lembar dibagi dengan net income bersih per lembar saham. PE pada dasarnya adalah angka relatif. PE 10 bisa disebut murah apabila PE yang lain lebih tinggi. Namun secara umum, sekarang ini PE 10 bisa dikatakan batas murah dan mahal, walaupun ini tidak ada dasar teorinya.
5. Kapitalisasi
Pilih saham yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar. Artinya nilai rupiah pasar saham yang beredar cukup besar. Sehingga para penggoreng saham tidak mempunyai cukup uang untuk menggoreng saham tersebut. Artinya kalau kapitalisasi pasar dari suatu saham kecil, maka pemain perseorangan dengan mudah dapat mengerakkan harga saham naik turun dengan jumlah modal yang dimilikinya.
6. Sentimen Pasar
Perhatikan sentimen pasar. Walaupun PE saham kita rendah, dan kapitalisasinya besar, sentimen pasar sering menjadi penentu naik turunya harga saham kita. Sentimen ini yang paling umum adalah indeks harga saham regional. Sentimen yang kedua, kejadian menarik yang berpengaruh di industri dimana saham kita berada. Misalnya kenaikan harga komoditas tertentu dan pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan yang sahamnya kita miliki. Sentimen ketiga adalah angka-angka perekonomian secara umum, misalnya angka pemberitaan angka laju pertumbuhan ekonomi, naik turunnya suku bunga oleh bank sentral, angka inflasi, angka pengangguran, angka order retail, sentimen konsumen, secara umum angka daya beli konsumen.

Football News

 

© Copyright Kumpulan dan Cara Paling Oye 2010 -2011 | Design by NURIS ZAMAN SPd | Published by LPKN Templates | Powered by Blogger.com.