MOH.NURIS ZAMAN,SPd
News Update :

Laman

nuriszaman. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut

Direktorat LPK Nasional

Moto GP News

Basketball News

Formula 1 News

Cara Memilih Saham Yang di Tradingkan

Selasa, 08 Maret 2011


Namun anda tidak perlu lulus kuliah jurusan akuntansi dulu jika ingin bisa bermain saham. Jadi ....apapun jurusan kuliah apapun, bisa melakukannya. Tentunya di bekali oleh edukasi tentang Saham. etelah anda memutuskan untuk memilih saham sebagai wadah untuk anda berinvestasi. Anda perlu mengetahui saham mana yang akan anda pilih.
 Ada 2 jenis saham yang perlu diketahui oleh para investor.
1. Saham Blue Chips Saham Blue chips adalah saham yang merupakan perusahaan berkapitalisasi besar. Disebut Big Cap jika memiliki nilai kapitalis > 5 Triliun. Perusahaan tersebut memiliki Kinerja keuangan yang sehat, artinya perusahaan tersebut dalam kondisi normal, stabil dan aktif. Setiap tahunnya selalu mencatat pertumbuhan laba bersih,  tercatat bahwa setiap tahunnya membagikan deviden. Saham Blue Chips biasa di sebut juga Indeks LQ 45 karena terdiri dari 45 saham yang likuid dipasar atau Saham First Liner.
Tentulah kondisi perusahaan yang seperti ini menjadi  magnet bagi para investor.
Itulah salah satu penyebab mengapa saham blue chips harga perlembar sahamnya tergolong mahal... J, Tetapi.... sekalipun harga perlembar sahamnya tergolong mahal, saham-saham blue chips ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan  dikelola secara profesional sehingga pergerakan harganya masih dalam jalur yang benar (wajar-wajar saja...).
Lalu...apakah Saham blue chips bisa memastikan kita untuk selalu mendapatkan keuntungan?
Hmmm.....kalau kita kenal pasar tradisional, harga barang2 yang ada di pasar kadang naik...kadang turun semua di gerakan oleh besar kecilnya penawaran dan permintaan, apapun jenis barang yang di perdagangkan di pasar tersebut.
Demikian juga dengan pasar modal apapun jenis saham yang di perdagankan di sana pastilah mengalami pergerakan harga naik dan turun tergantung situasi besar kecilnya penawaran dan permintaan.
Tergantung juga anda menggunakan cara trading yang seperti apa, jika anda bermain secara daily, gain n loss pasti terjadi. Tp kalau untuk investasi jangka panjang saham blue chips pada umumnya mencatat gain (perhatikan kondisi pasar dunia juga).
2. Saham Second Liner                                                                                                                                                                         Kita masuk ke dalam lapisan ke 2 di dalam lapisan ini terdapat saham-saham dari perusahaan yang memiliki kapitalisasi sedang. Saham ini tergolong saham aktif diperdagangkan juga.  Disebut juga Mid –Cap, memiliki nilai kapitalis antara Rp. 1 Triliun dan Rp. 5 Triliun.
3. Saham Third Liner                                                                                                                                                                                 Saham lapisan yang terakhir ini  kapitalisasi pasar yang sangat rendah. Disebut juga Small Cap memiliki nilai kapitalis di bawah 1 triliun. Bagian lapisan ketiga ini sering disebut saham yang bisa di goreng. Saham goreng disini bukannya kita menggorengnya seperti kita menggoreng diatas api kompor. Tetapi saham saham tersebut mengalami suatu proses jual dan beli berdasarkan suatu kepentingan tertentu dari penjual /pembeli tapi tidak semua perusahaan di lapis ke tiga ini yang bisa di “goreng”. Di lihat juga apakah kondisi perfomance nya masih cukup baik untuk saat ini maupun untuk kedepannya nanti.
Saham yang biasanya jadi target para oknum untuk di jadikan Saham Goreng adalah saham tidur .   Apa itu saham tidur ? perusahaan-perusahaan yang sudah go publik terdaftar di BEI tapi tidak aktif memberikan laporan perkembangan perusahaannya sehingga para investor saham lambat laun menjadi kurang tertarik atas saham tersebut, so.....harga sahamnya “stag” tidak bergerak secara significant dan akhirnya muncul suatu opini bahwa saham tidur itu tidak likuid dan tidak bagus perkembangan perusahaannya.....padahal sesungguhnya bisa jadi tidak demikian, bisa jadi hanya masalah Emiten (perusahaan yang mengeluarkan saham ) kurang aktif dalam mempromosikan perkembangan kepada masyarakat, sehingga tidak ada yang berani untuk membeli saham nya, karena dampaknya bisa saja dana investor akan tidak bergerak karena tidak ada transaksi jual beli, dengan kata lain dana investor bisa “nyangkut” di saham tersebut.  J  Belajar investasi.com memberitahukan semua ini kepada anda supaya anda bisa berhati-hati , dari sisi mana saja anda harus jeli dalam memilih saham.
Bagaimana proses menggorengannya ?                                                                                                                                               Proses ini dilakukan oleh mereka yang kita sebut disini adalah “Oknum”.  Yang tentunya memiliki sejumlah dana yang dapat menggerakan harga saham perusahaan yang ada di lapisan 3 ini.
Begini Prosesnya :                                                                                                                                                                          Oknum tersebut membentuk 2 kelompok / bagian. Satu kelompok dirancang  untuk membeli sejumlah saham untuk PT. Maju Terus . dan satu lagi dirancang untuk menjual Perusahaan  yang sama.  Pertama kelompok yg membeli melakukan aksi beli di harga Rp 4000 (bisa saja bertahap 3000, 3500, 4000) tujuannya adalah memancing investor untuk ikut membeli saham PT. Maju Terus tersebut. Setelah sampai diharga yang beli yang diinginkan, saatnya Kelompok yang dirancang untuk Menjual beraksi. Kelompok Penjual ini melakukan aksi jual di bawah harga yang seharusnya.
Lalu ......
Siapa yang diuntungkan? Mereka yang kita sebut sebagai Oknum  ...                                                                                                           Siapa yang dirugikan     ? Para Investor yang ikut membeli dan tidak mengetahui tentang skenario ini                                                            Jadi berhati2lah untuk menentukan pilihan saham perusahaan mana yang akan anda beli. Kalau anda tidak ingin menjadi salah satu dari investor yang dirugikan oleh karena skenario tersebut....
Perlu diketahui bahwa peluang untuk mendapatkan keuntungan dapat kita peroleh dari ketiga lapisan saham yang telah kita jabarkan. Pandai-pandailah memilih saham-saham perusahaan tersebut. Selamat bertrading saham.

Cara Main Saham Tanpa Hutang


Budgetary Consultation Mon, 22 Dec 2008 09:26:00 WIB
Saya sangat tertarik untuk bermain saham. The problem is, saya buta tentang saham/ sekuritas/ broker/ product, etc. Dan lagi, saya takut untuk terlibat dalam hutang. Memang tidak semua pemain saham itu berhutang, tapi still... dalam prakteknya. Apalagi saya baca di koran, banyak orang bunuh diri karena terlibat hutang pasca bursa sahamnya rontok.

Bagaimana caranya agar saya bisa mempelajari cara bermain dgn benar? Adakah buku/ situs/ kursus (dalam bahasa Indonesia) khusus untuk itu? Apa saja yang diperlukan untuk bermain saham selain perangkat komputer + internet? Please kindly answer my questions, karena sebagai wanita saya tidak ingin pasif menunggu uang gaji suami semata.

Terimakasih & salam sejahtera

gustinur ~ Batu- Jatim     
Answer:

Ibu Gustinur,

Hal terpenting yang harus ditentukan oleh seseorang sebelum ia memutuskan untuk melakukan sesuatu adalah: apa yang sesungguhnya menjadi tujuan dari aktivitas yang ingin dilakukan.

Dalam kasus Ibu misalnya, apakah tujuan Ibu hanya sekedar “bermain” atau untuk berinvestasi dalam instrumen saham? Karena saham hanyalah ”alat”, sedangkan tujuan lah yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan Ibu untuk memanfaatkan alat ini.

Mungkin Ibu sudah tahu bahwa saham merupakan instrumen investasi yang beresiko tinggi, namun dalam jangka panjang relatif mampu memberikan hasil yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, seperti deposito atau obligasi. Banyak orang yang siap untuk memperoleh hasil yang tinggi tetapi pada prakteknya di lapangan terbukti bahwa hanya segelintir dari mereka yang secara fisik dan mental siap untuk menghadapi resiko yang (juga) besar. Saya sangat menyarankan agar Ibu benar-benar mengenali profil resiko yang melekat pada diri Ibu, agar tidak terjebak didalam situasi yang memang tidak Ibu inginkan, sebelum memutuskan dan mulai ”bermain”.

Jika Ibu ingin berinvestasi secara jangka panjang melalui instrumen saham, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, yang harus dilakukan adalah menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat. Tidak mudah memang karena begitu banyak saham yang ditawarkan di bursa dengan berbagai macam jenis sektor usaha, sehingga diperlukan suatu kemampuan khusus untuk menganalisa dan memilih saham yang tepat, sehingga mampu memberikan hasil yang baik dalam jangka panjang.

Namun, jika Ibu ingin ”bermain” dalam arti ingin mengambil keuntungan dalam jangka pendek dengan memanfaatkan margin jual-beli, maka yang harus dilakukan bukan hanya sekedar menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat, tetapi ditambah lagi dengan menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari bursa. Istilah kerennya ”buy low, and sell high”. Dapat saya katakan ”bermain” saham dengan cara seperti ini sangat beresiko karena harga saham bisa naik dan turun secara fluktuatif secara jangka pendek, sehingga sangat tidak disarankan bagi Ibu untuk melakukan investasi pada saham dengan cara seperti ini tanpa didukung oleh kemampuan yang memadai atau didampingi oleh tenaga profesional yang handal.

Terlepas apapun tujuannya, untuk mulai melakukan transaksi di bursa, Ibu harus membuka rekening pada salah satu perusahaan sekuritas yang menjadi broker di bursa saham. Melalui broker inilah nantinya Ibu menyampaikan pesanan jual dan beli atas transaksi saham yang ingin Ibu lakukan. Daftar nama broker / pialang saham ini dapat Ibu akses melalui internet pada situs www.bei.co.id. Ibu juga dapat belajar lebih lanjut mengenai saham, atau bahkan melakukan simulasi transaksi saham melalui internet. Sepengetahuan saya ada beberapa situs perusahaan sekuritas atau pialang on-line yang memberikan edukasi akan hal ini. Silakan Ibu mempelajari sampai Ibu betul-betul merasa yakin.

Oya, yang juga tidak kalah penting untuk Ibu ketahui adalah agar keuangan Ibu tidak terganggu, saya sarankan agar modal investasi yang Ibu tanamkan pada saham benar-benar dana yang sifatnya bebas, dan bukan dana hasil pinjaman. Bebas dalam pengertian, keuangan Ibu tidak akan terganggu jika harus terpaksa kehilangan karena merugi dalam bursa. Hal ini penting sekali untuk membangun mental, karena jika Ibu mempergunakan dana yang sebenarnya diperuntukkan untuk hal lain, lalu merugi atau hilang sekali, alih-alih mendapatkan penghasilan tambahan, saya khawatir nasib Ibu mungkin tidak akan jauh berbeda dengan para ”pemain” saham yang saat ini banyak kita baca di koran, mengakhiri hidupnya dengan cara tragis karena stres dan terlibat utang.

Jadi, pertimbangkanlah segala sesuatunya matang-matang sebelum dimulai. Selamat memutuskan.

Salam,

Mike Rini Sutikno
Perencana Keuangan

Bermain Saham Untuk Pemula 1


Panduan Investor Pemula
Bermain di pasar saham bisa memberikan keuntungan yang jauh berlipat ganda dibandingkan dengan menyimpan uang di deposito atau berinvestasi di obligasi. Namun bermain di pasar saham juga bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar. Oleh karenanya sebelum memutuskan untuk bermain saham sangatlah penting untuk mengevaluasi apakah anda adalah seseorang yang bersedia mengambil risiko yang sepadan untuk keuntungan yang sepadan. Risiko yang semakin besar akan menghasilkan keuntungan yang semakin besar.
stock price Bermain Saham Untuk Pemula
Berikut ini adalah langkah-langkah yang anda perlukan sebagai pemula untuk bermain saham.
Rumusan Umum:
1. Anda harus mempunyai keinginan yang cukup besar untuk bermain atau mengetahui cara bermain atau mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di pasar saham. Hal ini harus tertanam dalam diri anda sejak awal, atau jangan pernah bermain saham, sebaiknya beli reksadana saja.
2. Bermainlah dalam jumlah yang cukup kecil terlebih dahulu, misalnya Rp 10 juta atau Rp 20 juta mengingat selalu ada kemungkinan menghasilkan rugi bisa kecil bisa juga besar. Oleh karenanya bermainlah dalam jumlah uang yang kecil, seperti pilot project. Kalau anda mulai merasa nyaman dan mengetahui cara bermain untuk menghasilkan keuntungan, maka secara perlahan anda bisa menambah jumlah uang yang diinvestasikan. Ketika menambah jumlah yang diinvestasikan, selalu ingat bahwa uang yang anda tambahkan tersebut bisa habis, jangan hanya mengingat untung yang pernah anda peroleh, tetapi wajib mengingat bahwa investasi anda bisa berkurang bahkan habis. Anda tidak pernah tahu kapan sebuah peristiwa penting yang memberikan dampak negatif terhadap pasar terjadi; tiba-tiba saja bisa terjadi harga-harga anjlok, dan anda tidak sempat keluar dari pasar.
Rumusan Teknis:
1. Lihat arah perekonomian, taksir laju pertumbuhan nasional
Penting untuk mengetahui ke mana arah pertumbuhan ekonomi, artinya apakah sedang boom, atau depressi atau diantaranya. Kalau ekonomi sedang dalam pertumbuhan yang semakin meningkat, maka itulah saat yang paling tepat berinvestasi. Sebaliknya apabila pertumbuhan ekonomi sedang dalam keadaan negatif, maka sebaiknya keluar dari pasar, kecuali anda sudah biasa shorting dan punya pengalaman sebagai trader.
2. Pilihan industri dan track recordnya. Pilih industri yang anda familiar dan lebih senangi/sukai. Pelajari sejarah industri tersebut secara mendalam dan baca pendapat-pendapat para ahli tentang industri tersebut. Pilih industri yang punya track record yang baik dalam memberikan keuntungan.
3. Pilihan saham dan track recordnya
Pilih 1 atau 2 saham, jangan lebih, dalam industri point 2 tersebut diatas. Pilih yang mempunyai track record yang baik.
4. Lihat PE
Saham yang Anda pilih tersebut harus yang mempunyai PE terendah dalam industri tersebut. PE adalah ratio antara harga pasar saham per lembar dibagi dengan net income bersih per lembar saham. PE pada dasarnya adalah angka relatif. PE 10 bisa disebut murah apabila PE yang lain lebih tinggi. Namun secara umum, sekarang ini PE 10 bisa dikatakan batas murah dan mahal, walaupun ini tidak ada dasar teorinya.
5. Kapitalisasi
Pilih saham yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar. Artinya nilai rupiah pasar saham yang beredar cukup besar. Sehingga para penggoreng saham tidak mempunyai cukup uang untuk menggoreng saham tersebut. Artinya kalau kapitalisasi pasar dari suatu saham kecil, maka pemain perseorangan dengan mudah dapat mengerakkan harga saham naik turun dengan jumlah modal yang dimilikinya.
6. Sentimen Pasar
Perhatikan sentimen pasar. Walaupun PE saham kita rendah, dan kapitalisasinya besar, sentimen pasar sering menjadi penentu naik turunya harga saham kita. Sentimen ini yang paling umum adalah indeks harga saham regional. Sentimen yang kedua, kejadian menarik yang berpengaruh di industri dimana saham kita berada. Misalnya kenaikan harga komoditas tertentu dan pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan yang sahamnya kita miliki. Sentimen ketiga adalah angka-angka perekonomian secara umum, misalnya angka pemberitaan angka laju pertumbuhan ekonomi, naik turunnya suku bunga oleh bank sentral, angka inflasi, angka pengangguran, angka order retail, sentimen konsumen, secara umum angka daya beli konsumen.

Bermain Saham Untuk Pemula 1


Panduan Investor Pemula
Bermain di pasar saham bisa memberikan keuntungan yang jauh berlipat ganda dibandingkan dengan menyimpan uang di deposito atau berinvestasi di obligasi. Namun bermain di pasar saham juga bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar. Oleh karenanya sebelum memutuskan untuk bermain saham sangatlah penting untuk mengevaluasi apakah anda adalah seseorang yang bersedia mengambil risiko yang sepadan untuk keuntungan yang sepadan. Risiko yang semakin besar akan menghasilkan keuntungan yang semakin besar.
stock price Bermain Saham Untuk Pemula
Berikut ini adalah langkah-langkah yang anda perlukan sebagai pemula untuk bermain saham.
Rumusan Umum:
1. Anda harus mempunyai keinginan yang cukup besar untuk bermain atau mengetahui cara bermain atau mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di pasar saham. Hal ini harus tertanam dalam diri anda sejak awal, atau jangan pernah bermain saham, sebaiknya beli reksadana saja.
2. Bermainlah dalam jumlah yang cukup kecil terlebih dahulu, misalnya Rp 10 juta atau Rp 20 juta mengingat selalu ada kemungkinan menghasilkan rugi bisa kecil bisa juga besar. Oleh karenanya bermainlah dalam jumlah uang yang kecil, seperti pilot project. Kalau anda mulai merasa nyaman dan mengetahui cara bermain untuk menghasilkan keuntungan, maka secara perlahan anda bisa menambah jumlah uang yang diinvestasikan. Ketika menambah jumlah yang diinvestasikan, selalu ingat bahwa uang yang anda tambahkan tersebut bisa habis, jangan hanya mengingat untung yang pernah anda peroleh, tetapi wajib mengingat bahwa investasi anda bisa berkurang bahkan habis. Anda tidak pernah tahu kapan sebuah peristiwa penting yang memberikan dampak negatif terhadap pasar terjadi; tiba-tiba saja bisa terjadi harga-harga anjlok, dan anda tidak sempat keluar dari pasar.
Rumusan Teknis:
1. Lihat arah perekonomian, taksir laju pertumbuhan nasional
Penting untuk mengetahui ke mana arah pertumbuhan ekonomi, artinya apakah sedang boom, atau depressi atau diantaranya. Kalau ekonomi sedang dalam pertumbuhan yang semakin meningkat, maka itulah saat yang paling tepat berinvestasi. Sebaliknya apabila pertumbuhan ekonomi sedang dalam keadaan negatif, maka sebaiknya keluar dari pasar, kecuali anda sudah biasa shorting dan punya pengalaman sebagai trader.
2. Pilihan industri dan track recordnya. Pilih industri yang anda familiar dan lebih senangi/sukai. Pelajari sejarah industri tersebut secara mendalam dan baca pendapat-pendapat para ahli tentang industri tersebut. Pilih industri yang punya track record yang baik dalam memberikan keuntungan.
3. Pilihan saham dan track recordnya
Pilih 1 atau 2 saham, jangan lebih, dalam industri point 2 tersebut diatas. Pilih yang mempunyai track record yang baik.
4. Lihat PE
Saham yang Anda pilih tersebut harus yang mempunyai PE terendah dalam industri tersebut. PE adalah ratio antara harga pasar saham per lembar dibagi dengan net income bersih per lembar saham. PE pada dasarnya adalah angka relatif. PE 10 bisa disebut murah apabila PE yang lain lebih tinggi. Namun secara umum, sekarang ini PE 10 bisa dikatakan batas murah dan mahal, walaupun ini tidak ada dasar teorinya.
5. Kapitalisasi
Pilih saham yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar. Artinya nilai rupiah pasar saham yang beredar cukup besar. Sehingga para penggoreng saham tidak mempunyai cukup uang untuk menggoreng saham tersebut. Artinya kalau kapitalisasi pasar dari suatu saham kecil, maka pemain perseorangan dengan mudah dapat mengerakkan harga saham naik turun dengan jumlah modal yang dimilikinya.
6. Sentimen Pasar
Perhatikan sentimen pasar. Walaupun PE saham kita rendah, dan kapitalisasinya besar, sentimen pasar sering menjadi penentu naik turunya harga saham kita. Sentimen ini yang paling umum adalah indeks harga saham regional. Sentimen yang kedua, kejadian menarik yang berpengaruh di industri dimana saham kita berada. Misalnya kenaikan harga komoditas tertentu dan pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan yang sahamnya kita miliki. Sentimen ketiga adalah angka-angka perekonomian secara umum, misalnya angka pemberitaan angka laju pertumbuhan ekonomi, naik turunnya suku bunga oleh bank sentral, angka inflasi, angka pengangguran, angka order retail, sentimen konsumen, secara umum angka daya beli konsumen.

Bermain Saham Untuk Pemula 1


Panduan Investor Pemula
Bermain di pasar saham bisa memberikan keuntungan yang jauh berlipat ganda dibandingkan dengan menyimpan uang di deposito atau berinvestasi di obligasi. Namun bermain di pasar saham juga bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar. Oleh karenanya sebelum memutuskan untuk bermain saham sangatlah penting untuk mengevaluasi apakah anda adalah seseorang yang bersedia mengambil risiko yang sepadan untuk keuntungan yang sepadan. Risiko yang semakin besar akan menghasilkan keuntungan yang semakin besar.
stock price Bermain Saham Untuk Pemula
Berikut ini adalah langkah-langkah yang anda perlukan sebagai pemula untuk bermain saham.
Rumusan Umum:
1. Anda harus mempunyai keinginan yang cukup besar untuk bermain atau mengetahui cara bermain atau mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di pasar saham. Hal ini harus tertanam dalam diri anda sejak awal, atau jangan pernah bermain saham, sebaiknya beli reksadana saja.
2. Bermainlah dalam jumlah yang cukup kecil terlebih dahulu, misalnya Rp 10 juta atau Rp 20 juta mengingat selalu ada kemungkinan menghasilkan rugi bisa kecil bisa juga besar. Oleh karenanya bermainlah dalam jumlah uang yang kecil, seperti pilot project. Kalau anda mulai merasa nyaman dan mengetahui cara bermain untuk menghasilkan keuntungan, maka secara perlahan anda bisa menambah jumlah uang yang diinvestasikan. Ketika menambah jumlah yang diinvestasikan, selalu ingat bahwa uang yang anda tambahkan tersebut bisa habis, jangan hanya mengingat untung yang pernah anda peroleh, tetapi wajib mengingat bahwa investasi anda bisa berkurang bahkan habis. Anda tidak pernah tahu kapan sebuah peristiwa penting yang memberikan dampak negatif terhadap pasar terjadi; tiba-tiba saja bisa terjadi harga-harga anjlok, dan anda tidak sempat keluar dari pasar.
Rumusan Teknis:
1. Lihat arah perekonomian, taksir laju pertumbuhan nasional
Penting untuk mengetahui ke mana arah pertumbuhan ekonomi, artinya apakah sedang boom, atau depressi atau diantaranya. Kalau ekonomi sedang dalam pertumbuhan yang semakin meningkat, maka itulah saat yang paling tepat berinvestasi. Sebaliknya apabila pertumbuhan ekonomi sedang dalam keadaan negatif, maka sebaiknya keluar dari pasar, kecuali anda sudah biasa shorting dan punya pengalaman sebagai trader.
2. Pilihan industri dan track recordnya. Pilih industri yang anda familiar dan lebih senangi/sukai. Pelajari sejarah industri tersebut secara mendalam dan baca pendapat-pendapat para ahli tentang industri tersebut. Pilih industri yang punya track record yang baik dalam memberikan keuntungan.
3. Pilihan saham dan track recordnya
Pilih 1 atau 2 saham, jangan lebih, dalam industri point 2 tersebut diatas. Pilih yang mempunyai track record yang baik.
4. Lihat PE
Saham yang Anda pilih tersebut harus yang mempunyai PE terendah dalam industri tersebut. PE adalah ratio antara harga pasar saham per lembar dibagi dengan net income bersih per lembar saham. PE pada dasarnya adalah angka relatif. PE 10 bisa disebut murah apabila PE yang lain lebih tinggi. Namun secara umum, sekarang ini PE 10 bisa dikatakan batas murah dan mahal, walaupun ini tidak ada dasar teorinya.
5. Kapitalisasi
Pilih saham yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar. Artinya nilai rupiah pasar saham yang beredar cukup besar. Sehingga para penggoreng saham tidak mempunyai cukup uang untuk menggoreng saham tersebut. Artinya kalau kapitalisasi pasar dari suatu saham kecil, maka pemain perseorangan dengan mudah dapat mengerakkan harga saham naik turun dengan jumlah modal yang dimilikinya.
6. Sentimen Pasar
Perhatikan sentimen pasar. Walaupun PE saham kita rendah, dan kapitalisasinya besar, sentimen pasar sering menjadi penentu naik turunya harga saham kita. Sentimen ini yang paling umum adalah indeks harga saham regional. Sentimen yang kedua, kejadian menarik yang berpengaruh di industri dimana saham kita berada. Misalnya kenaikan harga komoditas tertentu dan pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan yang sahamnya kita miliki. Sentimen ketiga adalah angka-angka perekonomian secara umum, misalnya angka pemberitaan angka laju pertumbuhan ekonomi, naik turunnya suku bunga oleh bank sentral, angka inflasi, angka pengangguran, angka order retail, sentimen konsumen, secara umum angka daya beli konsumen.

Belajar Main Saham


Saham adalah salah satu produk keuangan. Kita mengenal pasar finansial yang terbagi dalam pasar modal dan pasar uang. Saham termasuk produk pasar modal yang merupakan bukti kepemilikan kita terhadap perusahaan yang menerbitkan sertifikat saham tersebut. Saham ada nilai intrinsik maupun nilai aktualnya. Untuk bertransaksi saham juga ada aturan main tersendiri.
main saham Belajar Bermain Saham
Beberapa tips cara bermain saham :
* Perlakukan saham sebagai “human”, bukan dipahami semata-mata ”by the book” saja. Lihat juga orang-orang yang mengelolanya, pemain di belakangnya (market maker, player, follower) dan karakteritik masing-masing, baru kemudian masuk ke analisis dan tools yang digunakan.
* Jangan sepenuhnya percaya pada data-data keuangan, apalagi yang belum diaudit dan/atau belum disahkan oleh Bapepam. Indonesia adalah salah satu contoh emerging market, dan karakteristik utama dari pasar seperti ini adalah data yang seringkali unreliable. Jadi, tetaplah bersikap konservatif dan hati-hati.
* Ada baiknya Anda mulai dengan mengoleksi saham-saham blue chip yang turun harganya karena sentimen right issue. Tak apa, dalam waktu yang tidak terlalu lama, biasanya harganya segera terkoreksi dan merangkak naik. Return saham-saham blue chip biasanya average, tapi cukup layak untuk dipegang dalam jangka waktu lama.
* Anda juga bisa mengikuti aksi yang dilakukan para bandar. Bermainlah bisnis online sedikit dengan saham gorengan. Biasanya, saham ini tidak terlalu banyak peredarannya sehingga mudah dikatrol dan dipermainkan harganya. Ciri-cirinya, volume transaksi saham ini cukup besar dan nilainya turun tapi kemudian perlahan-lahan naik. Sekali lagi, hati-hati karena tren bisa segera berbalik dengan cepat dan gunakan hanya jika ada uang berlebih.
* Disiplin. Tetapkan batas atas dan batas bawah. Misalnya, 33% di atas dan 5% di bawah. Taati aturan itu dan jangan sekali-kali mengikuti nafsu dan emosi Anda. Kalau Anda berani mengambil resiko, tidak apa-apa tanpa cut loss, kecuali 1) Anda pakai margin, 2) harga saham sudah tergolong tinggi, dan 3) ketika Anda masuk, harga atau tren berbalik arah.
* Tekun dan geluti secara serius. Lakukan analisis dan review portofolio secara berkala. Saya sarankan untuk memegang tidak lebih dari 9 jenis saham saja. Fokus pada maksimal 3 saham dan hold 1-2 saham untuk tetap dipegang untuk satu tahun. Kemampuan manusia terbatas, jadi baiknya jangan terlalu greedy.
* Belajar fundamental ekonomi global dan emiten tertentu adalah suatu keharusan. Lebih baik lagi jika Anda juga mengikuti selalu berita nasional dan mengamati korelasinya dengan gerakan di bursa.
* Simak karakteristik unik bursa. Misalnya, biasanya ada kecenderungan naik sekitar April-Mei sebagai antisipasi publikasi laporan keuangan dan pembagian dividen (sell). Sebaliknya, pada bulan September-Oktober seperti sekarang, biasanya kecenderungan turun karena sepi, tidak ada berita dan aktivitas (buy). Sementara pada akhir tahun ada kecenderungan naik, sebagai antisipasi window dressing dan menyambut january effect (sell). Pada bulan Februari-Maret, biasanya terjadi koreksi pasca window dressing dan january effect (buy). Begitu seterusnya.
* Broker juga manusia. Ajak mereka makan siang dan make friendship. Lakukan saja dengan tulus. Jangan pernah mengharapkan Anda akan mendapatkan insider information dari sini. Selain tidak etis, hal itu juga melanggar hukum (ilegal).
* Mohon bimbingan yang di atas. Percayalah bahwa banyak variabel yang berpengaruh tetapi berada di luar kendali kita. Di situlah peran tangan Tuhan berkuasa. Dan ketika Anda mendapatkan gain, jangan lupa sumbangkan sebagian dari apa yang Anda terima dan tetaplah bersikap rendah hati. Investor besar yang saya tahu rata-rata orang yang low profile, sederhana, dan tidak suka banyak bicara.
Informasi, analisis/strategi, sikap mental dan emosi, serta luck, tetap merupakan faktor utama yang menunjang keberhasilan Anda.

Belajar Main Saham


Saham adalah salah satu produk keuangan. Kita mengenal pasar finansial yang terbagi dalam pasar modal dan pasar uang. Saham termasuk produk pasar modal yang merupakan bukti kepemilikan kita terhadap perusahaan yang menerbitkan sertifikat saham tersebut. Saham ada nilai intrinsik maupun nilai aktualnya. Untuk bertransaksi saham juga ada aturan main tersendiri.
main saham Belajar Bermain Saham
Beberapa tips cara bermain saham :
* Perlakukan saham sebagai “human”, bukan dipahami semata-mata ”by the book” saja. Lihat juga orang-orang yang mengelolanya, pemain di belakangnya (market maker, player, follower) dan karakteritik masing-masing, baru kemudian masuk ke analisis dan tools yang digunakan.
* Jangan sepenuhnya percaya pada data-data keuangan, apalagi yang belum diaudit dan/atau belum disahkan oleh Bapepam. Indonesia adalah salah satu contoh emerging market, dan karakteristik utama dari pasar seperti ini adalah data yang seringkali unreliable. Jadi, tetaplah bersikap konservatif dan hati-hati.
* Ada baiknya Anda mulai dengan mengoleksi saham-saham blue chip yang turun harganya karena sentimen right issue. Tak apa, dalam waktu yang tidak terlalu lama, biasanya harganya segera terkoreksi dan merangkak naik. Return saham-saham blue chip biasanya average, tapi cukup layak untuk dipegang dalam jangka waktu lama.
* Anda juga bisa mengikuti aksi yang dilakukan para bandar. Bermainlah bisnis online sedikit dengan saham gorengan. Biasanya, saham ini tidak terlalu banyak peredarannya sehingga mudah dikatrol dan dipermainkan harganya. Ciri-cirinya, volume transaksi saham ini cukup besar dan nilainya turun tapi kemudian perlahan-lahan naik. Sekali lagi, hati-hati karena tren bisa segera berbalik dengan cepat dan gunakan hanya jika ada uang berlebih.
* Disiplin. Tetapkan batas atas dan batas bawah. Misalnya, 33% di atas dan 5% di bawah. Taati aturan itu dan jangan sekali-kali mengikuti nafsu dan emosi Anda. Kalau Anda berani mengambil resiko, tidak apa-apa tanpa cut loss, kecuali 1) Anda pakai margin, 2) harga saham sudah tergolong tinggi, dan 3) ketika Anda masuk, harga atau tren berbalik arah.
* Tekun dan geluti secara serius. Lakukan analisis dan review portofolio secara berkala. Saya sarankan untuk memegang tidak lebih dari 9 jenis saham saja. Fokus pada maksimal 3 saham dan hold 1-2 saham untuk tetap dipegang untuk satu tahun. Kemampuan manusia terbatas, jadi baiknya jangan terlalu greedy.
* Belajar fundamental ekonomi global dan emiten tertentu adalah suatu keharusan. Lebih baik lagi jika Anda juga mengikuti selalu berita nasional dan mengamati korelasinya dengan gerakan di bursa.
* Simak karakteristik unik bursa. Misalnya, biasanya ada kecenderungan naik sekitar April-Mei sebagai antisipasi publikasi laporan keuangan dan pembagian dividen (sell). Sebaliknya, pada bulan September-Oktober seperti sekarang, biasanya kecenderungan turun karena sepi, tidak ada berita dan aktivitas (buy). Sementara pada akhir tahun ada kecenderungan naik, sebagai antisipasi window dressing dan menyambut january effect (sell). Pada bulan Februari-Maret, biasanya terjadi koreksi pasca window dressing dan january effect (buy). Begitu seterusnya.
* Broker juga manusia. Ajak mereka makan siang dan make friendship. Lakukan saja dengan tulus. Jangan pernah mengharapkan Anda akan mendapatkan insider information dari sini. Selain tidak etis, hal itu juga melanggar hukum (ilegal).
* Mohon bimbingan yang di atas. Percayalah bahwa banyak variabel yang berpengaruh tetapi berada di luar kendali kita. Di situlah peran tangan Tuhan berkuasa. Dan ketika Anda mendapatkan gain, jangan lupa sumbangkan sebagian dari apa yang Anda terima dan tetaplah bersikap rendah hati. Investor besar yang saya tahu rata-rata orang yang low profile, sederhana, dan tidak suka banyak bicara.
Informasi, analisis/strategi, sikap mental dan emosi, serta luck, tetap merupakan faktor utama yang menunjang keberhasilan Anda.

Belajar Main Saham


Saham adalah salah satu produk keuangan. Kita mengenal pasar finansial yang terbagi dalam pasar modal dan pasar uang. Saham termasuk produk pasar modal yang merupakan bukti kepemilikan kita terhadap perusahaan yang menerbitkan sertifikat saham tersebut. Saham ada nilai intrinsik maupun nilai aktualnya. Untuk bertransaksi saham juga ada aturan main tersendiri.
main saham Belajar Bermain Saham
Beberapa tips cara bermain saham :
* Perlakukan saham sebagai “human”, bukan dipahami semata-mata ”by the book” saja. Lihat juga orang-orang yang mengelolanya, pemain di belakangnya (market maker, player, follower) dan karakteritik masing-masing, baru kemudian masuk ke analisis dan tools yang digunakan.
* Jangan sepenuhnya percaya pada data-data keuangan, apalagi yang belum diaudit dan/atau belum disahkan oleh Bapepam. Indonesia adalah salah satu contoh emerging market, dan karakteristik utama dari pasar seperti ini adalah data yang seringkali unreliable. Jadi, tetaplah bersikap konservatif dan hati-hati.
* Ada baiknya Anda mulai dengan mengoleksi saham-saham blue chip yang turun harganya karena sentimen right issue. Tak apa, dalam waktu yang tidak terlalu lama, biasanya harganya segera terkoreksi dan merangkak naik. Return saham-saham blue chip biasanya average, tapi cukup layak untuk dipegang dalam jangka waktu lama.
* Anda juga bisa mengikuti aksi yang dilakukan para bandar. Bermainlah bisnis online sedikit dengan saham gorengan. Biasanya, saham ini tidak terlalu banyak peredarannya sehingga mudah dikatrol dan dipermainkan harganya. Ciri-cirinya, volume transaksi saham ini cukup besar dan nilainya turun tapi kemudian perlahan-lahan naik. Sekali lagi, hati-hati karena tren bisa segera berbalik dengan cepat dan gunakan hanya jika ada uang berlebih.
* Disiplin. Tetapkan batas atas dan batas bawah. Misalnya, 33% di atas dan 5% di bawah. Taati aturan itu dan jangan sekali-kali mengikuti nafsu dan emosi Anda. Kalau Anda berani mengambil resiko, tidak apa-apa tanpa cut loss, kecuali 1) Anda pakai margin, 2) harga saham sudah tergolong tinggi, dan 3) ketika Anda masuk, harga atau tren berbalik arah.
* Tekun dan geluti secara serius. Lakukan analisis dan review portofolio secara berkala. Saya sarankan untuk memegang tidak lebih dari 9 jenis saham saja. Fokus pada maksimal 3 saham dan hold 1-2 saham untuk tetap dipegang untuk satu tahun. Kemampuan manusia terbatas, jadi baiknya jangan terlalu greedy.
* Belajar fundamental ekonomi global dan emiten tertentu adalah suatu keharusan. Lebih baik lagi jika Anda juga mengikuti selalu berita nasional dan mengamati korelasinya dengan gerakan di bursa.
* Simak karakteristik unik bursa. Misalnya, biasanya ada kecenderungan naik sekitar April-Mei sebagai antisipasi publikasi laporan keuangan dan pembagian dividen (sell). Sebaliknya, pada bulan September-Oktober seperti sekarang, biasanya kecenderungan turun karena sepi, tidak ada berita dan aktivitas (buy). Sementara pada akhir tahun ada kecenderungan naik, sebagai antisipasi window dressing dan menyambut january effect (sell). Pada bulan Februari-Maret, biasanya terjadi koreksi pasca window dressing dan january effect (buy). Begitu seterusnya.
* Broker juga manusia. Ajak mereka makan siang dan make friendship. Lakukan saja dengan tulus. Jangan pernah mengharapkan Anda akan mendapatkan insider information dari sini. Selain tidak etis, hal itu juga melanggar hukum (ilegal).
* Mohon bimbingan yang di atas. Percayalah bahwa banyak variabel yang berpengaruh tetapi berada di luar kendali kita. Di situlah peran tangan Tuhan berkuasa. Dan ketika Anda mendapatkan gain, jangan lupa sumbangkan sebagian dari apa yang Anda terima dan tetaplah bersikap rendah hati. Investor besar yang saya tahu rata-rata orang yang low profile, sederhana, dan tidak suka banyak bicara.
Informasi, analisis/strategi, sikap mental dan emosi, serta luck, tetap merupakan faktor utama yang menunjang keberhasilan Anda.

Bagaimana Cara Main Saham

Oleh: Ahmad Gozali
Dikutip dari CBN CyberSHOPPING
Dengan Hormat, saya tertarik sekali dengan saham, tapi saya belum tahu cara bermainnya. Sebenarnya saya ingin ikut semacam simulasi saham, tapi saya belum tahu situs mana yang menyediakan hal tersebut. Bisakah Bapak memberikan saran kepada saya, apa yang pertama kali saya lakukan bila saya ingin mencemplungkan diri-lah istilahnya, ke dunia main saham ini?
Atas jawaban Anda, saya ucapkan terima kasih.

Anas Zaenuri --- Bandung

Jawaban:
Pak Anas, sebelumnya ada satu hal yang harus saya tegaskan pada Anda, yaitu apa tujuan Anda sebenarnya? apakah "bermain" seperti yang Anda katakan, atau berinvestasi (jangka panjang) dalam instrumen saham?
Karena saham hanyalah instrumen atau alat, dan tujuan Anda akan mempengaruhi bagaimana cara memanfaatkan alat ini. Jika Anda bermaksud untuk berinvestasi pada saham, maka yang perlu Anda lakukan adalah menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat. Sedangkan jika Anda ingin "bermain" dalam arti mengambil keuntungan dalam jangka pendek dengan memanfaatkan margin jual-beli, maka yang harus Anda lakukan bukan hanya menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat, melainkan ditambah lagi dengan menentukan waktu yang tepat pula untuk masuk dan keluar dari bursa.
Jika Anda ingin melakukan simulasi saham, mudah saja, ada beberapa situs di internet yang bisa Anda gunakan untuk belajar mengenai hal ini. Lakukan saja pencarian di search engine dengan keyword "simulasi saham". Ada beberapa perusahaan yang menyediakan fasilitas ini dengan gratis atau berbayar. Di sini Anda bisa belajar mengenai saham tanpa harus mengorbankan banyak uang untuk bereksperimen. Namun tentu saja Anda juga tidak bisa mendapatkan keuntungan walaupun sudah "menang", karena ini hanya simulasi saja.
Sebelum memutuskan untuk mulai terjun, saya sangat sarankan agar Anda menyiapkan sejumlah modal yang bebas. Bebas dalam arti keuangan Anda tidak akan banyak terganggu walaupun harus terpaksa kehilangan uang tersebut karena merugi dalam bursa. Hal ini penting sekali untuk membangun mental. Karena jika Anda mengorbankan uang yang akan digunakan untuk hal tertentu, lalu merugi, bisa jadi Anda akan kapok dan tidak mau lagi terjun di sini.
Selamat bermain...
Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan

Bagaimana Cara Main Saham


Oleh: Ahmad Gozali
Dikutip dari CBN CyberSHOPPING
Dengan Hormat, saya tertarik sekali dengan saham, tapi saya belum tahu cara bermainnya. Sebenarnya saya ingin ikut semacam simulasi saham, tapi saya belum tahu situs mana yang menyediakan hal tersebut. Bisakah Bapak memberikan saran kepada saya, apa yang pertama kali saya lakukan bila saya ingin mencemplungkan diri-lah istilahnya, ke dunia main saham ini?
Atas jawaban Anda, saya ucapkan terima kasih.

Anas Zaenuri --- Bandung

Jawaban:
Pak Anas, sebelumnya ada satu hal yang harus saya tegaskan pada Anda, yaitu apa tujuan Anda sebenarnya? apakah "bermain" seperti yang Anda katakan, atau berinvestasi (jangka panjang) dalam instrumen saham?
Karena saham hanyalah instrumen atau alat, dan tujuan Anda akan mempengaruhi bagaimana cara memanfaatkan alat ini. Jika Anda bermaksud untuk berinvestasi pada saham, maka yang perlu Anda lakukan adalah menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat. Sedangkan jika Anda ingin "bermain" dalam arti mengambil keuntungan dalam jangka pendek dengan memanfaatkan margin jual-beli, maka yang harus Anda lakukan bukan hanya menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat, melainkan ditambah lagi dengan menentukan waktu yang tepat pula untuk masuk dan keluar dari bursa.
Jika Anda ingin melakukan simulasi saham, mudah saja, ada beberapa situs di internet yang bisa Anda gunakan untuk belajar mengenai hal ini. Lakukan saja pencarian di search engine dengan keyword "simulasi saham". Ada beberapa perusahaan yang menyediakan fasilitas ini dengan gratis atau berbayar. Di sini Anda bisa belajar mengenai saham tanpa harus mengorbankan banyak uang untuk bereksperimen. Namun tentu saja Anda juga tidak bisa mendapatkan keuntungan walaupun sudah "menang", karena ini hanya simulasi saja.
Sebelum memutuskan untuk mulai terjun, saya sangat sarankan agar Anda menyiapkan sejumlah modal yang bebas. Bebas dalam arti keuangan Anda tidak akan banyak terganggu walaupun harus terpaksa kehilangan uang tersebut karena merugi dalam bursa. Hal ini penting sekali untuk membangun mental. Karena jika Anda mengorbankan uang yang akan digunakan untuk hal tertentu, lalu merugi, bisa jadi Anda akan kapok dan tidak mau lagi terjun di sini.
Selamat bermain...
Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan

Bagaimana Cara Main Saham


Oleh: Ahmad Gozali
Dikutip dari CBN CyberSHOPPING
Dengan Hormat, saya tertarik sekali dengan saham, tapi saya belum tahu cara bermainnya. Sebenarnya saya ingin ikut semacam simulasi saham, tapi saya belum tahu situs mana yang menyediakan hal tersebut. Bisakah Bapak memberikan saran kepada saya, apa yang pertama kali saya lakukan bila saya ingin mencemplungkan diri-lah istilahnya, ke dunia main saham ini?
Atas jawaban Anda, saya ucapkan terima kasih.

Anas Zaenuri --- Bandung

Jawaban:
Pak Anas, sebelumnya ada satu hal yang harus saya tegaskan pada Anda, yaitu apa tujuan Anda sebenarnya? apakah "bermain" seperti yang Anda katakan, atau berinvestasi (jangka panjang) dalam instrumen saham?
Karena saham hanyalah instrumen atau alat, dan tujuan Anda akan mempengaruhi bagaimana cara memanfaatkan alat ini. Jika Anda bermaksud untuk berinvestasi pada saham, maka yang perlu Anda lakukan adalah menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat. Sedangkan jika Anda ingin "bermain" dalam arti mengambil keuntungan dalam jangka pendek dengan memanfaatkan margin jual-beli, maka yang harus Anda lakukan bukan hanya menentukan sektor usaha dan perusahaan yang tepat, melainkan ditambah lagi dengan menentukan waktu yang tepat pula untuk masuk dan keluar dari bursa.
Jika Anda ingin melakukan simulasi saham, mudah saja, ada beberapa situs di internet yang bisa Anda gunakan untuk belajar mengenai hal ini. Lakukan saja pencarian di search engine dengan keyword "simulasi saham". Ada beberapa perusahaan yang menyediakan fasilitas ini dengan gratis atau berbayar. Di sini Anda bisa belajar mengenai saham tanpa harus mengorbankan banyak uang untuk bereksperimen. Namun tentu saja Anda juga tidak bisa mendapatkan keuntungan walaupun sudah "menang", karena ini hanya simulasi saja.
Sebelum memutuskan untuk mulai terjun, saya sangat sarankan agar Anda menyiapkan sejumlah modal yang bebas. Bebas dalam arti keuangan Anda tidak akan banyak terganggu walaupun harus terpaksa kehilangan uang tersebut karena merugi dalam bursa. Hal ini penting sekali untuk membangun mental. Karena jika Anda mengorbankan uang yang akan digunakan untuk hal tertentu, lalu merugi, bisa jadi Anda akan kapok dan tidak mau lagi terjun di sini.
Selamat bermain...
Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan

Apakah Saham itu?


Saham Indonesia
Apakah Saham itu?

Langkah pertama untuk mengerti pasar modal adalah pemahaman tentang saham itu sendiri.
Saham adalah bukti penyertaan modal baik dari perseorangan ataupun badan usaha pada suatu perusahaan.
Dengan menyertakan modal tsb, Anda atau badan usaha berhak untuk hadir dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan berhak juga untuk mendapatkan keuntungan perusahaan berupa deviden. Sebaliknya bagi perusahaan, modal yang didapatkan dari menerbitkan saham itu adalah nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan seperti untuk membayar utang, membiayai kebutuhan ekspansi dlsb.

Jika Anda memiliki saham suatu perusahaan untuk jangka panjang, maka berarti Anda telah menjadi bagian dari perusahaan tersebut dan berharap perusahaan tsb nantinya mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (menghasilkan keuntungan).

Bilamana performansinya bagus dan memperoleh laba bersih perusahaan di akhir tahun, tentunya Anda akan mendapatkan pembagian keuntungan berupa deviden. Besarnya deviden yang akan dibagikan, tentu didasarkan pada keputusan RUPS.

Lalu bagaimana jika Anda membeli saham suatu perusahaan untuk jangka pendek atau menengah?

Jika harga saham suatu perusahaan meningkat dan Anda memutuskan untuk tidak memegang saham itu berlama-lama atau sesegera mungkin untuk menjualnya,tentu saja Anda akan memperoleh keuntungan juga yakni berupa capital gain (profit).
Jadi Capital gain (profit)itu adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga pembelian dengan harga penjualan.

Sebaliknya jika harga saham turun dan Anda memutuskan untuk melepas/menjual kepemilikan atas saham tsb maka Anda akan mengalami capital loss yakni kerugian akibat selisih harga pembelian dan harga penjualan.

Apakah Saham itu?


Saham Indonesia
Apakah Saham itu?

Langkah pertama untuk mengerti pasar modal adalah pemahaman tentang saham itu sendiri.
Saham adalah bukti penyertaan modal baik dari perseorangan ataupun badan usaha pada suatu perusahaan.
Dengan menyertakan modal tsb, Anda atau badan usaha berhak untuk hadir dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan berhak juga untuk mendapatkan keuntungan perusahaan berupa deviden. Sebaliknya bagi perusahaan, modal yang didapatkan dari menerbitkan saham itu adalah nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan seperti untuk membayar utang, membiayai kebutuhan ekspansi dlsb.

Jika Anda memiliki saham suatu perusahaan untuk jangka panjang, maka berarti Anda telah menjadi bagian dari perusahaan tersebut dan berharap perusahaan tsb nantinya mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (menghasilkan keuntungan).

Bilamana performansinya bagus dan memperoleh laba bersih perusahaan di akhir tahun, tentunya Anda akan mendapatkan pembagian keuntungan berupa deviden. Besarnya deviden yang akan dibagikan, tentu didasarkan pada keputusan RUPS.

Lalu bagaimana jika Anda membeli saham suatu perusahaan untuk jangka pendek atau menengah?

Jika harga saham suatu perusahaan meningkat dan Anda memutuskan untuk tidak memegang saham itu berlama-lama atau sesegera mungkin untuk menjualnya,tentu saja Anda akan memperoleh keuntungan juga yakni berupa capital gain (profit).
Jadi Capital gain (profit)itu adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga pembelian dengan harga penjualan.

Sebaliknya jika harga saham turun dan Anda memutuskan untuk melepas/menjual kepemilikan atas saham tsb maka Anda akan mengalami capital loss yakni kerugian akibat selisih harga pembelian dan harga penjualan.

Apakah Saham itu?


Saham Indonesia
Apakah Saham itu?

Langkah pertama untuk mengerti pasar modal adalah pemahaman tentang saham itu sendiri.
Saham adalah bukti penyertaan modal baik dari perseorangan ataupun badan usaha pada suatu perusahaan.
Dengan menyertakan modal tsb, Anda atau badan usaha berhak untuk hadir dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan berhak juga untuk mendapatkan keuntungan perusahaan berupa deviden. Sebaliknya bagi perusahaan, modal yang didapatkan dari menerbitkan saham itu adalah nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan seperti untuk membayar utang, membiayai kebutuhan ekspansi dlsb.

Jika Anda memiliki saham suatu perusahaan untuk jangka panjang, maka berarti Anda telah menjadi bagian dari perusahaan tersebut dan berharap perusahaan tsb nantinya mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (menghasilkan keuntungan).

Bilamana performansinya bagus dan memperoleh laba bersih perusahaan di akhir tahun, tentunya Anda akan mendapatkan pembagian keuntungan berupa deviden. Besarnya deviden yang akan dibagikan, tentu didasarkan pada keputusan RUPS.

Lalu bagaimana jika Anda membeli saham suatu perusahaan untuk jangka pendek atau menengah?

Jika harga saham suatu perusahaan meningkat dan Anda memutuskan untuk tidak memegang saham itu berlama-lama atau sesegera mungkin untuk menjualnya,tentu saja Anda akan memperoleh keuntungan juga yakni berupa capital gain (profit).
Jadi Capital gain (profit)itu adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga pembelian dengan harga penjualan.

Sebaliknya jika harga saham turun dan Anda memutuskan untuk melepas/menjual kepemilikan atas saham tsb maka Anda akan mengalami capital loss yakni kerugian akibat selisih harga pembelian dan harga penjualan.

Football News

 

© Copyright Kumpulan dan Cara Paling Oye 2010 -2011 | Design by NURIS ZAMAN SPd | Published by LPKN Templates | Powered by Blogger.com.